Mahasiswa KKN UNS Persembahkan Majalah Mini ‘Jenar: Kisah dari Tapal Batas’ sebagai Dokumentasi Kekayaan Desa

Penyambutan Mahasiswa KKN Kelompok 81 di Desa Jenar bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan Perangkat Desa pada hari Jumat (10/1/2025) di Balai Desa Jenar. (doc. KKN UNS 81)
Penyambutan Mahasiswa KKN Kelompok 81 di Desa Jenar bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan Perangkat Desa pada hari Jumat (10/1/2025) di Balai Desa Jenar. (doc. KKN UNS 81)

Desa Jenar, Krajan.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 81 di Desa Jenar menghadirkan majalah mini bertajuk Jenar: Kisah dari Tapal Batas. Publikasi ini merupakan upaya mendokumentasikan sejarah, budaya, dan potensi ekonomi Desa Jenar yang kaya akan kearifan lokal.

Sebagai salah satu wilayah yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Desa Jenar memiliki keunikan tersendiri dalam tradisi, bahasa, dan mata pencaharian warganya. Mahasiswa KKN UNS melihat potensi besar dari desa ini yang patut diperkenalkan kepada khalayak luas. Oleh karena itu, majalah mini ini hadir sebagai media dokumentasi sekaligus promosi bagi desa.

Bacaan Lainnya

Program pembuatan majalah mini ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS yang bertujuan untuk mendokumentasikan sejarah, budaya, serta perkembangan ekonomi Desa Jenar. Proses penyusunannya dilakukan melalui wawancara langsung dengan masyarakat setempat dan observasi di lapangan.

Tsamara, koordinator program kerja ini, bersama timnya yang terdiri dari Azzahra Luthfy, Aisya Rahma, Rigan Rasyeed, Vania Azzahra, Fairus Fuad, Maulya Zahra, Eufrosina Kasyita, dan Feriqco Sinar, berhasil menyusun publikasi yang diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi masyarakat.

Kepala Desa Jenar, Bapak Samto, mengungkapkan bahwa masyarakat masih menjaga berbagai tradisi adat yang diwariskan turun-temurun.

“Kami tetap melestarikan budaya lokal seperti Tayub dalam acara pernikahan dan khitanan, serta Sedekah Bumi sebagai bentuk syukur atas hasil panen,” ujarnya.

Selain itu, Desa Jenar juga memiliki dialek khas yang mendapat pengaruh dari bahasa Jawa Timur. Sejumlah kosakata seperti ugung (belum), ogak (tidak), dan mboyak (terserah/tidak tahu) menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari warga.

Situs Kandang Wayang di Desa Jenar (29/1/2025). (doc. KKN UNS 81)
Situs Kandang Wayang di Desa Jenar (29/1/2025). (doc. KKN UNS 81)

Tak hanya budaya, desa ini juga memiliki situs bersejarah yang dijaga keberadaannya, seperti Kandang Wayang dan Punden Kedono Kedini. Sekretaris Desa, Lasiman, menjelaskan bahwa kedua situs ini memiliki nilai spiritual tinggi bagi masyarakat setempat.

“Kandang Wayang dipercaya menyimpan larangan pertunjukan wayang di Dukuh Jenar, sedangkan Punden Kedono Kedini merupakan makam legenda yang menjadi bagian dari sejarah desa,” tuturnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Gandeng Dinas Peternakan, Wujudkan Kelompok Ternak Legal dan Produktif di Desa Trangsan

Proses Pembuatan Tempe Benguk dan juga Karak Di Salah Satu UMKM Warga Desa Jenar (13/2/2025). (doc. KKN UNS 81)
Proses Pembuatan Tempe Benguk dan juga Karak Di Salah Satu UMKM Warga Desa Jenar (13/2/2025). (doc. KKN UNS 81)

Dari segi ekonomi, sektor pertanian masih menjadi andalan utama Desa Jenar. Dalam beberapa tahun terakhir, komoditas utama desa ini telah mengalami pergeseran dari jagung ke tebu. Menurut Kepala Desa, peralihan ini membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani.

“Hasil panen tebu lebih stabil dan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibanding jagung, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat,” jelas Samto.

Selain pertanian, usaha mikro dan kuliner tradisional juga berkembang di desa ini. Beberapa produk unggulan yang menjadi daya tarik Desa Jenar antara lain:

  • Tempe Benguk – Tempe berbahan dasar kacang benguk yang lebih padat dibanding tempe kedelai.
  • Karak (Kerupuk Nasi) – Camilan khas yang kini telah dipasarkan ke berbagai daerah.
  • Sagon – Kue berbahan kelapa dan tepung ketan yang memiliki cita rasa manis dan gurih, cocok dinikmati bersama teh hangat.
Publikasi majalah mini bertajuk Jenar: Kisah dari Tapal Batas bersama Ibu Widartinigsih, Ketua Badan Permusyawaratan Desa pada hari Rabu (19/2/2025). (doc. KKN UNS 81)
Publikasi majalah mini bertajuk Jenar: Kisah dari Tapal Batas bersama Ibu Widartinigsih, Ketua Badan Permusyawaratan Desa pada hari Rabu (19/2/2025). (doc. KKN UNS 81)

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ibu Widartiningsih, menyampaikan harapannya agar publikasi ini dapat memperkenalkan Desa Jenar ke khalayak yang lebih luas.

“Semoga publikasi ini bisa menjadi sarana untuk mengenalkan potensi Desa Jenar, baik dari segi budaya maupun ekonomi. Dengan adanya dokumentasi ini, kami berharap desa kami semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luar,” ungkapnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Olah Air Cucian Beras dan Kulit Bawang Merah Menjadi ZPT untuk Tanaman

Majalah mini Jenar: Kisah dari Tapal Batas menjadi bentuk kontribusi mahasiswa KKN UNS dalam mendukung pelestarian dan pengembangan desa. Dengan dokumentasi yang edukatif dan informatif, publikasi ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih mengenal serta menjaga warisan budaya yang berharga.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *