Wujudkan Lingkungan Lebih Asri, Mahasiswa KKN UNS 49 Sulap Lahan Kosong Jadi Ruang Hijau dan Kebun TOGA

Kelompok 49 KKN UNS di Lahan Kosong yang Diubah menjadi Kebun Toga di Desa Geneng, Prambanan, Klaten, Kamis (20/2/2025). (dok. KKN UNS 49)
Kelompok 49 KKN UNS di Lahan Kosong yang Diubah menjadi Kebun Toga di Desa Geneng, Prambanan, Klaten, Kamis (20/2/2025). (dok. KKN UNS 49)

Geneng, Krajan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 49 menyulap lahan kosong di RW 02 Ngangkruk, Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, menjadi kebun tanaman obat keluarga (TOGA). Program yang berlangsung selama tiga pekan, dari 2 hingga 20 Februari 2025 ini, bertujuan menciptakan ruang hijau sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini diawali dengan pembersihan lahan, penanaman bibit, serta dekorasi kebun agar lebih menarik dan fungsional. Pemilihan tanaman didasarkan pada manfaat kesehatan dan kebutuhan warga, seperti lengkuas merah, stevia, mint, rosella, dan bidara.

Bacaan Lainnya

Lengkuas merah menjadi tanaman unggulan karena mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal warga RW 02 Ngangkruk yang tergabung dalam kelompok Imbooster, yang mengolah lengkuas merah dan gula aren sebagai produk utama.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Persembahkan Majalah Mini ‘Jenar: Kisah dari Tapal Batas’ sebagai Dokumentasi Kekayaan Desa

Gotong Royong Pembersihan Lahan oleh Kelompok 49 KKN UNS dengan Warga Setempat. (dok. KKN UNS 49)
Gotong Royong Pembersihan Lahan oleh Kelompok 49 KKN UNS dengan Warga Setempat. (dok. KKN UNS 49)

Penanggung jawab kegiatan, Hanida Syahrial, mengungkapkan bahwa pemanfaatan lahan ini berangkat dari potensi besar warga dalam produksi berbasis tanaman herbal.

“Melihat antusiasme warga dalam mengolah hasil tanaman, peluang ini harus dimaksimalkan agar memberikan manfaat lebih luas,” ujarnya.

Proses Penanaman Bibit pada Jumat, (7/2/2025). (dok. KKN UNS 49)
Proses Penanaman Bibit pada Jumat, (7/2/2025). (dok. KKN UNS 49)

Tak hanya berorientasi pada manfaat kesehatan, kebun TOGA ini juga memperhatikan estetika. Perancang layout kebun, Satrio Agung, menjelaskan bahwa desainnya menerapkan sistem tanam persegi serta memanfaatkan botol plastik bekas yang dihias untuk meningkatkan nilai visual sekaligus mengedukasi warga tentang pentingnya daur ulang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas dapat diintegrasikan dalam upaya penghijauan dengan memanfaatkan barang bekas untuk mempercantik lingkungan,” ungkapnya.

Proses Mendekorasi Kebun TOGA pada Jumat, (7/2/2025). (dok. KKN UNS 49)
Proses Mendekorasi Kebun TOGA pada Jumat, (7/2/2025). (dok. KKN UNS 49)

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Olah Air Cucian Beras dan Kulit Bawang Merah Menjadi ZPT untuk Tanaman

Hasil Dekorasi Kebun TOGA oleh Kelompok 49 KKN UNS. (dok. KKN UNS 49)
Hasil Dekorasi Kebun TOGA oleh Kelompok 49 KKN UNS. (dok. KKN UNS 49)

Syahrial dan Agung berharap kebun ini tidak hanya bermanfaat secara ekologis dan kesehatan, tetapi juga mampu menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga.

“Kami berharap kebun TOGA ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi bagi warga. Jika hasil panennya dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual, tentu akan sangat membantu perekonomian masyarakat dan menjadikannya program berkelanjutan,” tutup Syahrial.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *