Melawan Ketidakadilan: Menggali Pemikiran Anti Imperialisme Che Guevara di Era Modern

Ilustrasi Melawan ketidakadilan (Anti Imperealisme)
Ilustrasi Melawan ketidakadilan (Anti Imperealisme)

Ketidakadilan global merupakan realita yang masih terus berlangsung hingga hari ini, termasuk di Indonesia. Eksploitasi sumber daya alam, pelanggaran hak asasi manusia, serta ketimpangan ekonomi yang meningkat merupakan sebagian dari manifestasi ketidakadilan tersebut. Dalam menghadapi permasalahan ini, kita perlu menggali kembali pemikiran-pemikiran kritis dari tokoh-tokoh revolusioner terdahulu, salah satunya adalah Che Guevara. Sebagai seorang revolusioner Marxis yang militan, Guevara memperjuangkan keadilan sosial, menentang imperialisme, dan menggulingkan sistem kapitalisme yang dianggapnya eksploitatif.

Inti dari pemikiran Guevara terletak pada kritik tajam terhadap kapitalisme global dan penentangan terhadap eksploitasi manusia oleh manusia. Dalam pandangannya, sistem kapitalisme telah menciptakan ketimpangan ekonomi yang meluas, memarginalkan kaum tertindas, dan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin. Guevara meyakini bahwa kapitalisme merupakan akar dari ketidakadilan sosial, penindasan, dan pelanggaran hak asasi manusia di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Ketidakadilan di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ketimpangan ekonomi dan kemiskinan masih menjadi masalah pelik yang belum terselesaikan dengan baik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 terdapat sekitar 26,5 juta penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Angka tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 9,8% dari total populasi Indonesia yang hidup dalam kondisi kemiskinan. Selain itu, data lain dari BPS juga menunjukkan bahwa rasio gini Indonesia pada tahun 2021 berada di angka 0,384, yang mengindikasikan adanya kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi di masyarakat.

Baca Juga: Toleransi Umat Beragama Menurut Pandangan John Locke

Selain kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, eksploitasi sumber daya alam juga menjadi permasalahan serius di Indonesia. Praktik penambangan yang tidak terkendali, terutama di sektor pertambangan batu bara dan mineral, telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang masif. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa pada tahun 2021, luas lahan kritis di Indonesia mencapai 14,1 juta hektar, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas pertambangan dan eksploitasi sumber daya alam lainnya.

Lebih lanjut, pelanggaran hak asasi manusia juga masih menjadi isu yang mengkhawatirkan di Indonesia. Laporan Amnesty International pada tahun 2022 mencatat adanya pelanggaran HAM seperti penggunaan kekerasan berlebihan oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berpendapat, serta diskriminasi terhadap kelompok minoritas di beberapa daerah di Indonesia.

Anti Imperialisme Che Guevara

Kritik terhadap Imperialisme Kapitalisme Inti pemikiran Guevara adalah kritik tajam terhadap imperialisme kapitalis yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Ia melihat imperialisme sebagai manifestasi dari ekspansi kapitalis global, di mana negara-negara kaya berusaha menguasai sumber daya alam dan pasar di negara-negara miskin. Guevara mengecam praktik intervensi militer, eksploitasi ekonomi, dan penguasaan pasar yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan imperialis. Menurutnya, kapitalisme telah menciptakan ketimpangan ekonomi, memarginalkan kaum tertindas, dan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin. Ia meyakini bahwa kapitalisme adalah akar dari ketidakadilan sosial, penindasan, dan pelanggaran HAM.

Solidaritas Internasional

Prinsip anti-imperialisme Guevara yang memperjuangkan solidaritas lintas batas negara untuk melawan penindasan global, serta perlawanan terhadap dominasi kekuatan asing dan eksploitasi sumber daya alam, menjadi sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia. Kita perlu membangun gerakan sosial yang kuat dan terkoordinasi untuk menentang praktik-praktik eksploitatif yang dilakukan oleh korporasi multinasional, serta menekan pemerintah untuk menegakkan aturan-aturan yang lebih ketat dalam melindungi kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup.

Selain itu, semangat internasionalisme revolusioner yang diusung Guevara juga perlu diwujudkan dalam bentuk solidaritas dan kolaborasi lintas batas negara dengan gerakan-gerakan sosial di seluruh dunia. Dengan membangun jaringan dan aliansi global, kita dapat menghadapi tantangan-tantangan seperti perubahan iklim, eksploitasi buruh, dan dominasi korporasi multinasional secara lebih efektif.

Memperkuat Kedaulatan Ekonomi

Dalam konteks Indonesia, prinsip anti-imperialisme juga perlu diterapkan dalam upaya menjaga kedaulatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dari eksploitasi berlebihan. Indonesia seringkali terjebak dalam perangkap utang dan ketergantungan ekonomi terhadap negara-negara kaya, yang pada akhirnya memaksa negara untuk membuka sumber daya alam mereka untuk dieksploitasi secara besar-besaran. Oleh karena itu, Indonesia perlu memperkuat kedaulatan ekonomi mereka dan menolak praktik-praktik eksploitatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan hidup.

Dalam mewujudkan prinsip-prinsip anti-imperialisme tersebut, gerakan-gerakan sosial di Indonesia perlu memanfaatkan teknologi digital dan media sosial secara lebih efektif dalam menyebarkan narasi perlawanan dan mengorganisir aksi-aksi kolektif. Dengan memanfaatkan kekuatan jaringan global dan solidaritas digital, kita dapat membangun gerakan yang lebih masif dan terkoordinasi dalam melawan dominasi kekuatan-kekuatan imperialis.

Baca Juga: Dari Inspirasi ke Imitasi: Menarik Batas Antara Pengaruh dan Plagiarisme

Dalam konteks era modern, strategi perlawanan perlu lebih mengedepankan pendekatan damai dan nonviolence, seperti aksi protes massal, boikot, serta advokasi kebijakan yang kuat. Gerakan-gerakan sosial di Indonesia perlu terus mendorong reformasi kebijakan dan tata kelola yang lebih baik, serta mempromosikan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Pada akhirnya, warisan intelektual dan perjuangan Che Guevara menawarkan inspirasi bagi generasi baru di Indonesia untuk memperjuangkan keadilan sosial, kesetaraan, dan kedaulatan ekonomi di hadapan kekuatan kapitalisme yang rakus dan ekspansionis. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip anti-imperialisme, gerakan-gerakan sosial di Indonesia dapat membangun solidaritas lintas batas negara, menentang eksploitasi oleh korporasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *