Menjelajahi Keindahan Budaya dan Tradisi Desa Adat Osing Kemiren Bersama KKN 128 UINSA

Mahasiswa KKN 128 UINSA saat melakukan kunjungan secara langsung tentang budaya dan tradisi Desa Wisata Adat Osing Kemiren. (doc. KKN 128 UINSA)
Mahasiswa KKN 128 UINSA saat melakukan kunjungan secara langsung tentang budaya dan tradisi Desa Wisata Adat Osing Kemiren. (doc. KKN 128 UINSA)

Krajan.id – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 128 dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya melakukan observasi dan kunjungan secara langsung tentang budaya dan tradisi Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keunikan budaya dan tradisi masyarakat Osing kepada mahasiswa serta membangun kesadaran dan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal.

Bacaan Lainnya

Kegiatan diawali dengan melakukan kunjungan ke Pasar Osing yang selalu diadakan setiap minggu. Pasar ini merupakan pusat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Osing, tempat di mana berbagai produk makanan tradisional dijual.

Salah satu daya tarik utama di pasar ini adalah pertunjukan musik lesung yang dimainkan oleh para wanita desa yang sudah berusia lanjut. Mereka menghasilkan irama yang harmonis dan menambah suasana pasar menjadi lebih hidup dan meriah.

Selanjutnya mahasiswa berkunjung ke Rumah Adat Osing di Sukosari. Di sana, peserta KKN disambut hangat oleh masyarakat setempat. Mahasiswa belajar mengenal konsep arsitetktur bangunan Rumah Adat Osing.

“Sejak dulu Rumah Adat Osing tidak mengenal yang namanya jendela. dinding rumah terbuat dari bambu, bagian bawah rumah disebut dengan klotok yaitu kayu yang memiliki jarak dengan tanah itu dilengkapi dengan ruji-ruji atau lubang yang berfungsi sebagai ventilasi udaranya. Jadi kalau mau ditambahi jendela akan berakibat terlalu banyak angin yang masuk kedalam rumah dan menjadikannya dingin,” tutur Pak purwadi selaku pemilik paket wisata di Desa Kemiren.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan Barong, yang merupakan salah satu kesenian tradisional masyarakat Osing. Pertunjukan ini menampilkan tari-tarian yang menggambarkan kisah mitologis dan dilengkapi dengan musik tradisional yang memukau.

Setelah kunjungan ke rumah adat, mahasiswa melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi tempat pembuatan udeng dan batik khas Osing. Terdapat beberapa jenis batik yang ada di Desa Kemiren mulai dari batik gajah wuling, wader gesit, watung stingkes, jenonang, sampai dengan batik garuda mungkur. 

Selanjutnya, Mahasiswa diajak untuk menikmati kopi Jaran Goyang yang merupakan kopi khas Osing yang terkenal dengan cita rasanya yang unik. Sambil menikmati kopi, peserta mendengarkan cerita tentang asal-usul kopi Jaran Goyang dan makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga: Manfaatkan Limbah Kotoran Ternak, Mahasiswa KKN UNAND Memotivasi Warga untuk Ciptakan Bahan Bakar Alternatif dan Ekonomis

Setelah itu, mahasiswa mengunjungi Museum Kedhaton Wetan. Di sana, mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang sejarah dan fungsi Kedhaton Wetan dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat setempat. Kunjungan ini memberikan wawasan mendalam tentang warisan budaya yang dijaga dan dihormati oleh masyarakat Osing.

Terdapat beberapa koleksi benda – benda antik yang di miliki oleh kedhaton wetan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

“Ada banyak, ada kain batik yang sudah berusia lebih dari 100 tahun, toples-toples antik, gelas, teko, patung-patung, lukisan-lukisan, lampu antik, baling-baling yang biasa dipakai untuk di sawah yang sekarang sudah punah, serta terdapat meja rias serta peralatan rias jaman dahulu,” ujar Fikri selaku owner kedhaton wetan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-PPM UNIMAL Kelompok 28 Implementasikan Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi di SDN 14 Lhoksukon

Melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan masyarakat Osing,  Mahasiswa dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya lokal yang ada. selain itu, mahasiswa KKN dapat merasakan langsung kehidupan masyarakat Osing yang penuh semangat dan kebersamaan.

Interaksi yang terjalin tidak hanya memperkaya wawasan tentang warisan budaya lokal, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *