Menjelang Pilkada 2024 di Kota Pangkalpinang

Ilustrasi gambar/penulis
Ilustrasi gambar/penulis

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar pada 27 November 2024, termasuk di Kota Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota yang dikenal dengan julukan “Kota Beribu Senyuman” ini akan memilih wali kota dan wakil wali kota baru.

Namun, situasi di Pangkalpinang cukup unik. Hanya ada satu pasangan calon (paslon) yang terdaftar, yakni pasangan nomor urut 2, Molen-Hakim, yang akan bertarung melawan “kotak kosong.”

Bacaan Lainnya

Pasangan Molen-Hakim dipimpin oleh Molen, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Pangkalpinang periode 2018-2023. Molen optimis melanjutkan masa jabatannya ke periode kedua dengan mengandalkan berbagai program pembangunan berkelanjutan yang telah berhasil ia realisasikan.

Baca Juga: Merawat Kehangatan Komunikasi Langsung di Era Digital

Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan infrastruktur kota yang dinilai membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. Sementara itu, dr. Hakim, calon wakil wali kota, menyoroti kontribusinya di bidang kesehatan, termasuk optimalisasi layanan BPJS dan penyediaan layanan darurat PSC 119 selama ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.

Namun, kehadiran “kotak kosong” sebagai alternatif pilihan bagi pemilih menciptakan dinamika yang menarik. Dukungan terhadap kotak kosong terbilang signifikan, terlihat dari banyaknya baliho yang menghiasi sudut-sudut kota. Fenomena ini menjadi bentuk kritik terhadap minimnya persaingan politik di daerah tersebut.

Baca Juga: Siswi SMK: Menghapus Stigma dan Berhasil Menembus Persaingan PTN di Surakarta

Untuk meyakinkan masyarakat, pasangan Molen-Hakim aktif menggelar kampanye dialogis, salah satunya di Kecamatan Gabek pada 1 November 2024. Dalam kampanye tersebut, mereka memaparkan visi dan misi yang difokuskan pada keberlanjutan program sebelumnya, termasuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor.

Dengan kondisi seperti ini, Pilkada Pangkalpinang tidak hanya menjadi ajang pemilihan pemimpin, tetapi juga cerminan bagaimana masyarakat menyikapi keterbatasan pilihan dalam demokrasi. Pemilih diharapkan tetap menggunakan hak pilih mereka, baik mendukung paslon maupun memilih kotak kosong, sebagai bentuk partisipasi dalam menentukan masa depan kota.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *