Krajan.id – Keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu kunci dalam upaya pemberdayaan masyarakat, terutama di lingkungan pedesaan. Menyadari hal ini, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama (MB) 18 Posko 2 UIN Walisongo mengadakan sebuah program pelatihan yang berfokus pada pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan, sebuah keterampilan yang tidak hanya berguna untuk kebutuhan rumah tangga tetapi juga memiliki potensi untuk dijadikan usaha mikro.
Pembuatan sabun cuci piring menjadi pilihan yang tepat untuk pelatihan karena bahan-bahan yang diperlukan relatif mudah didapat dan proses pembuatannya tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Selain itu, sabun adalah produk yang selalu dibutuhkan, sehingga membuka peluang bagi masyarakat untuk memulai usaha rumahan dengan modal kecil.
“Sabun cuci piring adalah kebutuhan sehari-hari yang selalu dicari orang. Kami melihat ini sebagai peluang bagi masyarakat untuk bisa mandiri secara ekonomi dengan memproduksi sabun sendiri,” ujar Rossy, koordinator Tim KKN MB 18 Posko 2.
Pelatihan pembuatan sabun ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga hingga pemuda setempat yang tertarik untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Pelatihan ini dilakukan dengan metode yang mudah dipahami, mulai dari pengenalan bahan-bahan dasar, teknik pencampuran, hingga proses pengemasan sabun cuci piring yang menarik.
Tim KKN MB 18 Posko 2 mengajarkan jenis pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan. Mereka memulai dengan sabun cuci piring berbahan dasar Texaphon, NaCl, Sodium Sulfat, EDTA (bisa dengan gula pasir), Camperlan. Proses pembuatannya diajarkan dengan seksama, mulai dari takaran yang tepat hingga teknik mencampur bahan agar sabun yang dihasilkan berkualitas.
Salah satu peserta pelatihan, Bu Siti, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Saya tidak menyangka membuat sabun itu ternyata tidak terlalu sulit. Ini bisa jadi kegiatan baru saya di rumah, dan mungkin ke depannya bisa saya jual,” katanya.
Selain itu, Tim KKN juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keselamatan selama proses pembuatan, terutama saat menggunakan bahan kimia. Mereka membagikan alat pelindung seperti sarung tangan dan masker kepada para peserta untuk memastikan pelatihan berjalan dengan aman.
Tim KKN MB 18 Posko 2 tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan pengetahuan dasar tentang cara memasarkan produk sabun yang mereka buat. Mereka memberikan tips tentang bagaimana mengemas produk dengan menarik, menetapkan harga jual, serta mempromosikan produk melalui media sosial.
“Tujuan kami adalah agar masyarakat tidak hanya bisa membuat sabun untuk kebutuhan sendiri, tapi juga bisa menjualnya dan mendapatkan penghasilan tambahan. Kami berharap ini bisa menjadi awal dari usaha mikro yang berkembang di desa ini,” ujar Rossy.
Untuk mendukung pemasaran, Tim KKN juga membantu peserta pelatihan dalam membuat label produk yang menarik dan informatif. Mereka memberikan contoh desain label dan membantu peserta mencetak label untuk sabun yang telah diproduksi.
Pelatihan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak peserta yang berencana untuk melanjutkan pembuatan sabun di rumah dan menjualnya secara local atau bisa dikatakan menjadi UMKM di Sikunir. Keterampilan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui usaha rumahan yang sederhana namun berkelanjutan.
Baca Juga: Revitalisasi PAUD Plalangan: Langkah Nyata Tim KKN MB 18 Posko 2 UIN Walisongo
Mas Budi, seorang peserta yang juga seorang petani, mengatakan, “Saya senang bisa belajar sesuatu yang baru. Mungkin setelah panen, saya akan coba buat sabun untuk dijual di pasar. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah berbagi ilmu dengan kami.”
Program pelatihan ini menunjukkan bagaimana pendidikan praktis bisa memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat. Dengan keterampilan baru yang mereka miliki, masyarakat Plalangan kini memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui usaha mandiri.
“Kami sangat bangga bisa berkontribusi kepada masyarakat melalui program ini. Kami berharap keterampilan yang telah dipelajari akan terus dikembangkan dan bisa membantu meningkatkan perekonomian warga,” ungkap bu Arum, selaku pemateri acara.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Masyarakat Gunakan Pembayaran Online Pajak Kendaraan Bermotor
Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan semacam ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi program-program KKN lainnya. Dengan fokus pada keterampilan praktis yang memiliki nilai ekonomi, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membuka peluang nyata bagi masyarakat untuk mandiri secara finansial dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.