Perjuangan Feri Anwar, Penyandang Disabilitas yang Menjadi Salah Satu Jagoan Tani Banyuwangi

Feri Anwar (kanan) berfoto bersama dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandini Azwar Anas (kiri). (doc. banyuwangikab.go.id)
Feri Anwar (kanan) berfoto bersama dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandini Azwar Anas (kiri). (doc. banyuwangikab.go.id)

Desa Tegalarum, Krajan.id – Feri Anwar, seorang pemuda berusia 37 tahun dari Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk sukses. Setelah melalui masa-masa sulit akibat kecelakaan kerja yang mengharuskan kaki kirinya diamputasi, Feri berhasil bangkit dan membangun usaha makanan ringan berbasis seafood bernama “Pawonkoe”.

Usaha ini tidak hanya membawa perubahan dalam hidupnya, tetapi juga membuatnya terpilih sebagai salah satu dari lima besar pemenang program Jagoan Tani Banyuwangi.

Bacaan Lainnya

Kisah perjuangan Feri tidaklah mudah. Terlahir dari keluarga kurang mampu, ibunya meninggal saat ia masih kecil, dan kondisi ekonomi keluarganya yang memprihatinkan membuatnya hanya mampu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMP.

Sebelum kecelakaan, Feri bekerja sebagai sopir truk material. Namun pada tahun 2010, kecelakaan tragis menimpanya. Ia tertimpa material bangunan yang mengakibatkan kaki kirinya harus diamputasi.

“Sejak saat itu saya hanya bisa di rumah. Tidak bisa bekerja lagi. Saya merawat kakak perempuan saya yang sakit dan juga ayah,” ujar Feri mengenang masa-masa sulit tersebut, dikutip krajan.id dari website resmi Pemkab Banyuwangi.

Selama hampir 10 tahun, Feri menghabiskan hari-harinya di rumah, kehilangan kepercayaan diri dan bergantung pada ayahnya yang bekerja serabutan, serta saudara laki-lakinya yang bekerja sebagai tenaga migran. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, saudara laki-lakinya harus pulang karena tidak bisa bekerja di luar negeri. Kondisi ini membuat Feri merasa semakin tertekan.

Pada tahun 2021, Feri memutuskan untuk mengubah hidupnya. Ia mulai merintis usaha bersama kakaknya dengan membuat aneka camilan dari produk perikanan.

“Capek jadi pengangguran. Saya juga malu terus-menerus merepotkan keluarga. Makanya saya niat membuka usaha supaya bisa mandiri. Saya ingin membuktikan kalau saya bisa produktif,” jelas Feri.

Dengan semangat yang kuat, Feri memulai usaha rambak cumi yang diberi nama “Pawonkoe”. Meskipun dengan keterbatasan fisik, ia berjuang menjual produknya dari pintu ke pintu dan melalui media sosial. “Susah juga, tapi saya tidak mau menyerah,” ujarnya.

Keuletan Feri dalam memperbaiki kualitas produk terus meningkat. Ia memilih bahan-bahan yang segar dan memastikan produknya bebas dari bahan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi. Berkat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Feri difasilitasi dalam perizinan usaha, mendapatkan sertifikat PIRT, serta didukung dalam desain kemasan agar lebih menarik.

Baca Juga: Workshop Shibori oleh KKN 99 UNS di Delingan: Menggali Kreativitas Warga

Setahun berjalan, usahanya semakin berkembang. Feri memperbanyak varian produk, seperti rambak kulit ikan salmon, sambal cumi, keripik cumi pedas, hingga rambak kulit cumi. Ia juga mulai meluncurkan produk di luar olahan perikanan, seperti keciput mini, cipiran manis, dan sale pisang. Hingga saat ini, usaha Feri mampu meraih omset hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Untuk memperdalam wawasan, Feri memutuskan mengikuti program Jagoan Tani Banyuwangi, sebuah program inkubasi bisnis berbasis pertanian yang diperuntukkan bagi anak-anak muda di Banyuwangi. Program ini memberikan pelatihan dan hadiah modal usaha.

“Saya bersyukur ikut Jagoan Tani. Saya mendapat banyak ilmu dan teman-teman hebat dari sini. Alhamdulillah, juga akhirnya dapat modal dari Pemkab. Semoga usaha saya semakin berkembang,” tambahnya dengan penuh harapan.

Baca Juga: Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Pemahaman Hukum dan Kewajiban Warga Negara

Perjuangan dan kesuksesan Feri Anwar adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Dukungan keluarga, kerja keras, dan keberanian untuk bangkit menjadi kunci utama keberhasilannya. Kini, Feri menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama di kalangan disabilitas, untuk terus berjuang dan meraih kesuksesan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *