Krajan.id – Kasus kenakalan remaja di Indonesia terus menjadi isu serius, dengan berbagai bentuk perilaku negatif seperti perundungan, tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga tindakan kriminal lainnya. Penyebabnya beragam, mulai dari lingkungan keluarga yang kurang harmonis, pengaruh pergaulan buruk, hingga minimnya pengawasan dari orang tua dan pihak sekolah.
Akses mudah terhadap konten negatif melalui media sosial dan internet turut memperparah situasi ini. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan berbagai organisasi masyarakat telah menginisiasi sejumlah program pencegahan dan rehabilitasi. Namun, keberhasilan penanganannya memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan komunitas.
Salah satu langkah preventif yang menonjol adalah program manajemen risiko yang berfokus pada pengembangan kontrol diri. Program ini dirancang untuk membekali remaja dengan keterampilan pengendalian diri yang lebih baik, diharapkan dapat menurunkan angka kenakalan remaja.
Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti pelatihan keterampilan sosial, diskusi kelompok, dan bimbingan konseling, di mana peserta didorong untuk memahami pentingnya kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari.
Jihan Ghassani Hawadah, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) yang menginisiasi program yang dilaksanakan, (31/7/2024) ini, menekankan pentingnya kontrol diri bagi remaja.
“Kontrol diri adalah kunci untuk menangkal berbagai bentuk kenakalan. Melalui program ini, kami berharap para remaja dapat lebih bijaksana dalam menghadapi tekanan dan godaan dari lingkungan sekitar,” ujar Jihan.
Program ini juga mengajak orang tua dan guru untuk berperan aktif dalam mendukung perkembangan remaja. Orang tua diberi panduan untuk mendampingi anak-anak mereka dalam mengembangkan kontrol diri dan menghindari pengaruh negatif.
Salah satu siswa yang mengikuti program ini, Aulia, mengaku bahwa program ini membantunya dalam menghadapi tekanan sosial di sekolah dan lingkungan sekitarnya. “Saya jadi lebih bisa mengendalikan emosi dan berpikir lebih tenang sebelum bertindak,” ungkap Aulia.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model yang diadopsi oleh desa-desa lain di Kecamatan Candimulyo dan sekitarnya. Selain itu, evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan efektivitas program ini dalam jangka panjang, serta pengembangan modul-modul baru yang sesuai dengan kebutuhan remaja di Desa Surojoyo.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.