Krajan.id – Usaha batik Eco-Print Farenha kini dapat dikenal luas melalui langsung dan tidak langsung. Firza Dwi Wulandari Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melakukan upaya pengumpulan dan penyusunan sejarah batik Eco-Print melalui sumber primer berupa wawancara dengan Bu Farida selaku pemilik batik dan sumber sekunder berupa artikel jurnal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Budaya UNDIP. Mahasiswa melakukan penelitian lapangan pada (19/7/2024) dengan menggali sejarah lisan batik Eco-Print secara langsung yang beralamat di Gunung Kukusan 3/9 Giriwono yang dianggap sebagai pelengkap isi booklet yang mencakup berbagai aspek penting, mulai dari sejarah singkat Eco-Print, teknik Eco-Print, keunggulan Eco-Print, pricelist dan di bagian penutup dicantumkan informasi usaha dan pemilik batik Eco-Print.
Dalam industri fashion, banyak desainer yang mengambil inspirasi dari alam. Salah satu teknik dan produk fashion yang saat ini populer dan terinspirasi dari alam adalah Eco-Print. Eco-Print merupakan produk ramah lingkungan dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan dari bagian tumbuhan yang mengandung pigmen warna seperti daun, bunga, kulit, batang, dan lain-lain.
Keunggulan Eco-Print terdapat pada proses pembuatan motifnya yang unik membuat Eco-Print memiliki motif yang berbeda-beda dan cenderung eksklusif, pada kainnya memiliki nilai seni yang tinbggi dikarenakan proses pembuatan kain yang membutuhkan waktu panjang dan memerlukan keuletan.
Nilai seni yang tinggi dalam kain Eco-Print juga turut mempengaruhi harga jualnya, dalam proses pewarnaan hingga pembuatan motif dengan menggunakan dedauanan serta bunga membuat kain Eco-print memiliki motif yang variatif, dan kain Eco-Print memiliki motif yang luwes dan tidak kaku sehingga cocok digunakan untuk membuat berbagai jenis baju.
Bu Farida selaku pemilik usaha batik Eco-Print Farenha mengatakan, “Produk ecoprint ini dibuat oleh kelompok perempuan sebagai ekonomi kreatif, juga bagian dari strategi gerakan perempuan dalam merawat alam dan memperkuat ekonomi perempuan” dan “Tampil exlusif, limited edition, dan memiliki nilai seni tinggi!.”
Upaya mahasiswa UNDIP ini tidak hanya mengembangkan usaha pemilik batik tersebut. Secara umum, kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan batik Eco-Print Farenha kepada masyarakat, khususnya nasional dan internasional.
Melalui kegiatan membatik, diharapkan generasi muda bisa lebih mengenal budaya batik Eco-Print dan tertarik untuk belajar. Selain itu, batik juga bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dan kecerdasan motorik anak dalam mengasah kemampuannya di bidang seni budaya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.