Nogosari, Krajan.id – Mahasiswa BBK 5 Unair di Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, menginisiasi program unggulan “SAHABAT” (Sampah Harus Bermanfaat) guna mengoptimalkan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk ramah lingkungan bernama “Nogo Tani”.
Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan sampah untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (23/1/2025), pukul 14.00 WIB, bertempat di Balai Desa Nogosari. Acara tersebut dihadiri oleh perangkat desa, anggota Kelompok Tani Mulya Jaya, serta ibu-ibu PKK Desa Nogosari. Partisipasi masyarakat yang tinggi menunjukkan antusiasme dalam mendukung inisiatif ini.
Kegiatan diawali dengan sesi absensi warga, diikuti oleh diskusi mengenai pengelolaan sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, khususnya sisa sayuran dan masakan. Dalam sesi ini, peserta memperoleh materi mengenai proses pembuatan pupuk “Nogo Tani”, yang disampaikan melalui demonstrasi langsung sebagai panduan bagi warga.
Anggota Kelompok Tani Mulya Jaya turut serta dalam praktik pembuatan pupuk organik bersama mahasiswa. Pada akhir sesi, diadakan sesi tanya jawab yang diwarnai dengan antusiasme tinggi dari warga.
Berbagai pertanyaan diajukan terkait teknik pembuatan, manfaat pupuk organik, serta dampaknya terhadap kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.
Baca Juga: Babinsa Kawal Distribusi Beras Raskin di Pedalaman Papua, Pastikan Tepat Sasaran
Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan wawancara dengan Ketua Kelompok Tani Mulya Jaya, yang akrab disapa Abah Pri. Ia menyampaikan harapan besar terhadap keberlanjutan program ini.
“Saya berharap Universitas Airlangga dapat terus membina kelompok tani di desa kami. Program ini adalah angin segar bagi petani milenial untuk mendapatkan ilmu pertanian yang terus berkembang, terutama mengenai pemupukan ramah lingkungan,” ujar Abah Pri.
Inovasi pupuk organik “Nogo Tani” selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mengakhiri kelaparan dengan meningkatkan produktivitas pertanian, membantu petani memperoleh hasil panen yang lebih baik, serta mengurangi risiko gagal panen.
Baca Juga: GEMA RIPAH: Inovasi KKN BBK 5 Unair untuk Transformasi Limbah di Desa Kramat
Selain itu, program ini juga mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dengan penggunaan limbah rumah tangga sebagai bahan baku pupuk, yang dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menekan jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Dengan mengembangkan pupuk organik dari sampah rumah tangga, program “SAHABAT” berperan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani kecil, serta mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.