Dukung Program Banyuwangi Hijau, KKN BBK 5 Unair Ajak Anak-anak Desa Kebondalem Jadi Pahlawan Lingkungan Lewat Games Edukatif

Dokumentasi Games Pahlawan Lingkungan dengan siswa-siswa SDN 7 Kebondalem (22/01/2025). (doc. Pribadi)
Dokumentasi Games Pahlawan Lingkungan dengan siswa-siswa SDN 7 Kebondalem (22/01/2025). (doc. Pribadi)

Kebondalem, Krajan.id – Mahasiswa KKN BBK 5 Universitas Airlangga (Unair) menggelar sosialisasi bertajuk Games Pahlawan Lingkungan yang berfokus pada pemilahan dan pemanfaatan sampah di sejumlah sekolah dasar di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan memanfaatkan sampah masih menjadi permasalahan yang berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan. Masalah ini telah berlangsung selama berdekade-dekade.

Bacaan Lainnya

Untuk mengatasi hal tersebut, pada (21/1/2025), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program Banyuwangi Hijau yang bertujuan meningkatkan cakupan layanan pengelolaan sampah berkelanjutan, menerapkan prinsip cost recovery, serta berkontribusi dalam penurunan angka stunting melalui kemitraan multi-pihak.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut, mahasiswa KKN BBK 5 Unair mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan dan pemanfaatan sampah di tujuh sekolah dasar yang ada di Desa Kebondalem.

Sekolah-sekolah tersebut meliputi SDN 1 Kebondalem, SDN 2 Kebondalem, SDN 3 Kebondalem, SDN 4 Kebondalem, SDN 5 Bangorejo, SDN 6 Kebondalem, dan SDN 7 Kebondalem. Materi edukasi dikemas dalam bentuk Games Pahlawan Lingkungan agar anak-anak lebih mudah memahami konsep yang disampaikan.

Dokumentasi siswa-siswi SDN 4 Kebondalem membuang sampah di kardus TPA dalam Games Pahlawan Lingkungan (15/01/2025). (doc. Pribadi)
Dokumentasi siswa-siswi SDN 4 Kebondalem membuang sampah di kardus TPA dalam Games Pahlawan Lingkungan (15/01/2025). (doc. Pribadi)

Games ini diawali dengan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang dampak negatif akibat tidak memilah sampah, seperti lingkungan yang semakin kotor dan pencemaran tanah, air, serta udara.

Setelah itu, mahasiswa KKN BBK 5 Unair memperkenalkan metode pemilahan sampah ke dalam tiga kategori, yaitu sampah yang dapat dijual, sampah yang dapat dibuat kerajinan, dan sampah yang dapat diolah menjadi pupuk.

Dalam pelaksanaan games, peserta dibentuk menjadi beberapa tim dan diminta untuk berlari secara estafet mengambil sampah dari kardus Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ke salah satu dari tiga kategori kardus yang telah disediakan.

Dengan cara ini, anak-anak dapat belajar sambil bermain sehingga pemahaman mereka terhadap pemilahan sampah menjadi lebih mudah diserap.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari anak-anak dan para guru pendamping di ketujuh sekolah tersebut. Ibu Dian, Kepala Sekolah SDN 7 Kebondalem, mengapresiasi metode edukatif yang diterapkan.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti games ini. Mereka tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Solusi Pengelolaan Sampah di Desa Nogosari: Mahasiswa BBK 5 Unair Kembangkan Pupuk Organik “Nogo Tani”

Salah satu peserta, Zena, siswa kelas tiga SDN 3 Kebondalem, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti games tersebut.

“Seru sekali! Sekarang saya tahu kalau sampah plastik bisa dijual, dan sampah daun bisa jadi pupuk,” katanya dengan antusias.

Sementara itu, Akhmad Fadhli, Ketua Kelompok KKN BBK 5 Unair Desa Kebondalem, menjelaskan bahwa metode games edukatif dipilih agar anak-anak lebih mudah menyerap informasi.

“Kami memilih format games karena anak-anak lebih cepat memahami informasi melalui aktivitas yang menyenangkan. Harapannya, mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga masing-masing,” jelasnya.

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan sosialisasi bertajuk Games Pahlawan Lingkungan. (doc. Pribadi)
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan sosialisasi bertajuk Games Pahlawan Lingkungan. (doc. Pribadi)

Baca Juga: GEMA RIPAH: Inovasi KKN BBK 5 Unair untuk Transformasi Limbah di Desa Kramat

Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya pemilahan sampah dan pelestarian lingkungan. Dengan edukasi sejak dini, anak-anak dapat menjadi pionir dalam mendukung program Banyuwangi Hijau serta mengajak keluarga dan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini juga menjadi langkah konkret dalam mewujudkan Banyuwangi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *