Tarawih Berhadiah: Tradisi Jajanan Usai Salat yang Kurang Diminati

Pemberian jalanan di Musholla Al Ikhlas, 26 maret 2025. (doc. pribadi)
Pemberian jalanan di Musholla Al Ikhlas, 26 maret 2025. (doc. pribadi)

Krajan.id – Di berbagai daerah, tradisi salat tarawih dengan hadiah berupa jajanan sudah menjadi hal yang lumrah. Beberapa masjid bahkan berani memberikan uang hingga Rp50.000 per orang sebagai insentif agar jamaah tetap ramai setiap malam. Namun, di daerah saya, konsep ini justru kurang diminati oleh warga, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Setelah salat tarawih, biasanya diadakan tahlilan sebelum pembagian jajanan. Namun, banyak jamaah lebih memilih pulang lebih dahulu daripada menunggu jajanan dibagikan. Padahal, prosesi tahlilan tersebut tidak berlangsung lama. Akibatnya, jajanan sering kali tersisa, dan akhirnya dikonsumsi oleh pengurus mushola atau masjid yang bertugas membagikan.

Bacaan Lainnya

Sistem pembagian jajanan ini dilakukan dengan cara bergilir. Setiap kepala keluarga mendapat jadwal untuk menyumbangkan makanan yang telah ditentukan sebelumnya. Menu jajanan yang dibawa bervariasi, mulai dari semangka, gorengan, aneka roti, jajanan ringan seperti chiki, dan yang wajib ada adalah teh manis hangat, minimal dua teko.

Jumlah jajanan yang dibawa pun disesuaikan dengan jumlah jamaah pada hari tersebut. Biasanya, pada awal Ramadan, jumlah jamaah bisa mencapai 70 orang. Namun, ketika memasuki pertengahan hingga akhir bulan, jumlahnya mulai berkurang, bahkan tidak sampai 50 orang.

Fenomena berkurangnya jamaah salat tarawih di pertengahan hingga akhir Ramadan bukanlah hal yang baru. Banyak orang lebih semangat menjalankan ibadah ini di awal bulan, kemudian jumlah jamaah mulai menurun setelah hari ketujuh atau kedelapan. Di daerah saya, jamaah perempuan cenderung lebih stabil kehadirannya dibandingkan jamaah laki-laki.

“Soalnya banyak yang mulai mudik, jadi bukan hanya masjid yang sepi, tapi desa juga mulai lengang,” ujar kepala pengurus masjid setempat.

Fenomena ini menjadi cerminan bagaimana masyarakat menjalankan ibadah di bulan suci. Terlepas dari tradisi pemberian jajanan atau hadiah, esensi dari salat tarawih tetaplah sebagai bentuk ibadah yang dijalankan dengan penuh keikhlasan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *