Kelurahan Pulisen, Krajan.id – Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang menyerang organ paru-paru dan masih menjadi ancaman serius di seluruh dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2022, TB adalah penyebab kematian kedua tertinggi di dunia akibat infeksi, setelah COVID-19.
Setiap tahunnya, terdapat sekitar 10 juta kasus baru TB dengan jumlah kematian mencapai 1,5 juta pasien. Di Indonesia, angka ini tidak terkecuali, termasuk di Kelurahan Pulisen, Boyolali.
Berdasarkan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Boyolali I, tercatat 30 orang menderita TB pada tahun 2024, menjadikan TB sebagai salah satu penyakit yang perlu penanganan serius.
Dalam upaya menangani masalah ini, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 24 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang ditempatkan di Kelurahan Pulisen menginisiasi program Penyuluhan Pencegahan Tuberkulosis dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta screening tuberkulosis.
Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan TB serta deteksi dini bagi mereka yang berisiko.
Penyuluhan dan screening dilaksanakan pada Kamis (11/7/2024), dengan sasaran utama siswa-siswi Pondok Pesantren Nurush Shobah yang dianggap sebagai kelompok rentan. Penyuluhan diikuti oleh 44 siswa-siswi dengan materi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta, yang sebagian besar berada di jenjang sekolah dasar. Materi penyuluhan mencakup definisi TB, gejala awal, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan melalui PHBS.
Kegiatan penyuluhan ini tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga melibatkan peserta secara interaktif melalui sesi tanya jawab dan kuis. Antusiasme peserta terlihat dari kemampuan mereka menjawab pertanyaan dengan baik, menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Selain itu, Tim KKN 24 juga membagikan poster edukasi mengenai TB yang kemudian ditempel di area pondok pesantren sebagai pengingat bagi para siswa-siswi.
Selain penyuluhan, Tim KKN 24 juga mengadakan screening TB yang dipandu oleh tim dari UPTD Puskesmas Boyolali I, termasuk Ibu Ira Fatmawati, S.Kep dan rekan-rekannya. Screening dilakukan dengan metode wawancara singkat mengenai gejala awal dan riwayat kontak erat yang dilanjutkan dengan uji mantoux.
Baca Juga: Kontribusi Mahasiswa KKN dalam Meningkatkan dan Membangun Generasi Qur’ani Melalui TPA
Hasil uji ini akan dibaca setelah 48 jam untuk mendeteksi adanya infeksi TB. Screening ini menjadi langkah penting dalam menjaring kasus TB yang belum terdeteksi sebelumnya.
Menurut Dr. Lilik Wijayanti, dr., M.Kes., Dosen Pembimbing Lapangan Tim KKN 24, kegiatan ini sangat penting untuk mencegah penyebaran TB dan membantu mendeteksi kasus-kasus baru yang mungkin belum teridentifikasi.
“Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang TB, tetapi juga memberikan keterampilan praktis bagi mahasiswa yang telah belajar selama enam semester di Fakultas Kedokteran UNS,” ujarnya.
Baca Juga: KKN 263 UNS Adakan Pelatihan Buket Bunga dari Kerudung, Dorong Inovasi Usaha PKK di Mangkubumen
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat di Kelurahan Pulisen semakin waspada terhadap TB dan mampu menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Penurunan jumlah kasus TB di Kelurahan Pulisen menjadi target utama dari program ini, sejalan dengan upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.