Krajan.id – Dilatar belakangi oleh lahan yang belum dimanfaatkan dengan baik, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University Desa Cihideung Ilir mengajak masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang ada dengan melaksanakan kegiatan “SEIMAN, Satu Rumah Satu Tanaman” pada Kamis (25/01/2024). Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Aula Kantor Desa dengan dihadiri oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Cihideung Ilir.
“Melalui kegiatan ini diharapkan kehadiran kelompok KKN kami dapat mendukung perilaku green lifestyle dan mendorong aktivitas pertanian warga Desa Cihideung Ilir,” jelas Ahmad A. Faiq selaku koordinator KKN-T Inovasi IPB University Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Tim KKN-T Inovasi IPB University menghadirkan ahli tumbuhan pangan, Primadhika Al Manar selaku pembicara. Beliau membawakan materi mengenai teknik pembibitan dan perawatan tanaman. Masyarakat yang hadir juga aktif bertanya dan konsultasi terkait pengalaman pribadi mereka dalam melakukan kegiatan penanaman.
Tidak hanya mendapatkan materi, masyarakat juga diajak untuk praktik langsung. Berkolaborasi dengan Persemaian Rumpin, masyarakat mendapatkan bibit gratis untuk ditanam di lahan masing-masing. Adapun bibit yang didapatkan yaitu bibit sengon dan jengkol. Selain bibit, masyarakat juga mendapatkan aneka macam benih, mulai dari tanaman hias hingga sayuran.
“Kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman antara kami para petani dengan ahli tumbuhan pangan. Harapannya, kolaborasi antara pengalaman kami sebagai petani yang sehari-hari turun di lapangan dengan ilmu pengetahuan yang didapat dari para ahli, dapat memaksimalkan kegiatan pertanian kami. Selain itu, kami juga ingin berterima kasih atas bibit dan benih tanaman yang dibagikan,” ujar Maksum, salah satu peserta penyuluhan.
Kegiatan “SEIMAN, Satu Rumah Satu Tanaman” diakhiri dengan aksi tanam bibit bersama oleh mahasiswa KKN-T dengan masyarakat di lahan kosong milik warga. Warga cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Selain itu, pupuk kompos hasil kerja sama dengan peternak sekitar yang sudah dibuat sebelumnya dimanfaatkan dalam aksi tanam ini. Selebihnya, pupuk dibagikan kepada masyarakat untuk digunakan dalam menanam bibit di lahan masing-masing.