Mahasiswa KKN 04 UNEJ Branding Industri Kopi Desa Sukorejo Melalui Lomba Kreativitas Penyajian Kopi dan Bazar IKM Kopi

Foto Bersama: Salah satu anggota KKN 04, Riska Wulandari (kanan), ibu Ulfi (tengah), dan Ibu Elfita (kiri) dalam kegiatan “Lomba Kreativitas Penyajian Kopi dan Bazar IKM Kopi” di Desa Sukorejo yang diselenggarakan pada (3-4/2/2024)
Foto Bersama: Salah satu anggota KKN 04, Riska Wulandari (kanan), ibu Ulfi (tengah), dan Ibu Elfita (kiri) dalam kegiatan “Lomba Kreativitas Penyajian Kopi dan Bazar IKM Kopi” di Desa Sukorejo yang diselenggarakan pada (3-4/2/2024) (doc. pribadi)

Krajan.id – Desa Sukorejo kembali menyita perhatian melalui kegiatan “Lomba Kreativitas Penyajian Kopi dan Bazar IKM Kopi” yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 04 Universitas Jember. Acara ini berlangsung pada Hari Sabtu dan Minggu (3-4/2/2024) bertempat di Teras Kopi Nusantara Kampung Kopi Kluncing, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso mulai dari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.

Acara ini bertujuan untuk mempromosikan industri kopi dengan membuka peluang untuk mengeksplorasi dan memahami berbagai metode penyajian, jenis kopi dan proses produksi kopi. Selain itu, lomba juga diadakan untuk mendorong inovasi dalam penyajian kopi, termasuk penggunaan metode penyeduhan, kreasi minuman kopi atau pengembangan teknik. Selain aspek kompetitif, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan Desa Sukorejo kepada khalayak umum secara luas.

Bacaan Lainnya

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Wishnu Hartono selaku Kepala Kecamatan, Harsono selaku Sekretaris Desa, Ali Badrudin selaku Sekretaris Bidang Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Elvita perwakilan dari Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), Abd. Rohman selaku Ketua BUMDes, dan Nurul Fadli selaku Ketua POKDARWIS.

Saat ditemui dalam acara tersebut, Wisnu Hartono mengatakan “Saya sangat mengapresiasi sekali acara ini dimana mahasiswa telah mendorong masyarakat untuk membangun budaya cara menyajikan kopi dan mempersiapkan tempat ngopi yang representatif,” tuturnya.

Ia melanjutkan, di Sumberwringin, khususnya di Desa Sukorejo potensi kopinya sangat besar dan disambung dengan Ijen Geopark (UGG) yang telah diraih oleh Kota Bondowoso yang dapat menjadi tempat untuk wisatawan berkunjung. Sehingga harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan minimal taraf hidup masyarakat dengan menjadi “wisata minum kopi”.

“Kedepannya saya harap ini bisa menjadi event tetap, dan saya berharap desa-desa lain di Sumberwringin bisa ikut melakukan kegiatan serupa yang tentunya bukan hanya cara penyajian kopi ataupun cita rasa kopi, sehingga dapat menjadi brand yang bagus untuk kopi Sumberwringin,” harapnya.

Di sisi lain, Sekretaris Bidang Pengabdian LP2M juga mengapresiasi kegiatan yang diadakan mahasiswa KKN UNEJ 04, Ali Badrudin menjelaskan, kegiatan lomba yang diadakan oleh Kelompok KKN 04 Sukorejo sangat bagus karena mahasiswa menginisiasi sebuah tradisi baru supaya masyarakat tidak sekedar hanya memproduksi kopi tetapi juga hilirisasi dan bagaimana membranding kopi.

“Melalui adek adek mahasiswa, generasi muda dapat mempunyai gagasan yang menginspirasi masyarakat bahwa segala apapun program dalam rangka mendukung perkopian di Desa Sukorejo akan sangat luar biasa. Bumdes dan asosiasi kopi di Desa Sukorejo juga harus semangat dan menginisiasi keberlanjutan program ini, bukan hanya dukungan dari kami Universitas Jember saja,” ujarnya.

Lomba kreativitas penyajian kopi ini tidak hanya bertujuan untuk mencari pemenang, tetapi lebih pada mendorong warga lokal untuk berkreativitas dan berkontribusi dalam memajukan wisata kopi di Desa Sukorejo. Dengan adanya lomba ini, salah satu rumah warga dijadikan destinasi tambahan wisata edukasi kopi, yang diharapkan dapat mengoptimalkan hilirisasi kopi di tingkat lokal.

Semangat untuk berkreativitas dalam penyajian kopi diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengembangan industri kopi di Desa Sukorejo, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.

Acara ini menciptakan sinergi antara komunitas lokal, Pemerintah Desa, dan lembaga pendidikan tinggi dalam membangun potensi ekonomi melalui sektor kopi. Dengan demikian, lomba kreativitas penyajian kopi di Desa Sukorejo menjadi sebuah contoh positif bagaimana kolaborasi dapat menghasilkan dampak yang signifikan pada pengembangan industri lokal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *