Cegah Bencana Longsor, Mahasiswa KKN Unram Tanam 2000 Bibit Rumput Akar Wangi di Desa Giri Madia

Penanaman Bersama: Mahasiswa KKN bersama Kepala Dusun Leong dan masyarakat melakukan Penanaman Rumput Akar Wangi. (doc. pribadi)
Penanaman Bersama: Mahasiswa KKN bersama Kepala Dusun Leong dan masyarakat melakukan Penanaman Rumput Akar Wangi. (doc. pribadi)

Krajan.id – Mahasiswa KKN-PMD Unram melakukan penanaman 2000 bibit rumput akar wangi di kawasan Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan penanaman bibit rumput akar wangi ini merupakan program kerja utama yang diusulkan guna untuk mencegah bencana longsor yang kerap terjadi di Desa Giri Madia.

Rumput akar wangi atau dikenal juga dengan nama latin Chrysopogon zizanioides adalah rumput dari famili Poaceae dan masih berkerabat dengan rumput serai (Cymbopogon citratus). Rumput ini memiliki akar yang dapat tumbuh sedalam 3-5 meter ke bawah tanah yang dapat berfungsi untuk mencegah pergeseran tanah yang berpotensi terjadi longsor. Selain untuk mencegah longsor, rumput akar wangi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan sapi dan bahan pembuatan parfum.

Bacaan Lainnya

Sebelum realisasi penanaman, mahasiswa KKN-PMD Unram mengadakan sosialisasi terlebih dahulu terkait pemanfaatan rumput akar wangi yang diselenggarakan di Kantor Desa Giri Madia, Selasa (9/1/2024). Hal tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait manfaat yang dapat diperoleh dari menanam rumput akar wangi ini.

Masyarakat dan pihak desa sangat antusias selama berlangsungnya program kerja yang dilaksanakan dibeberapa wilayah Desa Giri Madia.

“Program kerja yang direncanakan adik-adik KKN sudah sangat baik dan tepat sasaran. Ini menjadi perhatian kami juga mengingat Desa Giri Madia rentan sekali terjadi tanah longsor,” tutur Samiudin selaku Kepala Desa dalam acara Sosialisasi Pemanfaatan Rumput Akar Wangi (09/01/2024).

Program penanaman ini juga didukung oleh beberapa mitra eksternal seperti BKSDA NTB, CV. Harum Manis, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Barat.

Penanaman bibit rumput akar wangi dilakukan di 3 titik pada dusun yang berbeda, yaitu Leong, Montong Galur, Montong Lisung. Penentuan lokasi penanaman ini menggunakan beberapa kriteria, yaitu tingkat kerawanan ataupun resiko, akses lokasi, dan kesiapan masyarakat untuk ikut berpartisipasi pada proses penanaman.

Lokasi penanaman yang terpilih adalah area yang berada disisi jalan umum, pemukiman warga, dan fasilitas negara serta yang berpeluang menimbulkan korban jiwa ketika terjadi tanah longsor.

Penanaman pertama dilakukan di Dusun Leong pada hari Minggu, (28/12024) bertempat di jalan setapak belakang SDN 1 Giri Madia. Penanaman ini dilakukan bersama warga dan juga beberapa tokoh masyarakat seperti Kepala Dusun, Kelompok Tani, dan Babinsa setempat.

Babinsa bersama Masyarakat Ikut Serta dalam Penanaman Rumput Akar Wangi
Babinsa bersama Masyarakat Ikut Serta dalam Penanaman Rumput Akar Wangi. (doc. pribadi)

Penanaman kedua dilakukan di sepanjang jalan di Dusun Montong Galur, Kamis (2/2/2024) yang dihadiri oleh Kepala Dusun, Kepala Kelompok Tani, Masyarakat, dan Bhabinkamtibmas setempat.

Penanaman ketiga dilakukan di sisi jalan pemukiman Dusun Montong Lisung, Minggu (4/2/2024) yang dihadiri oleh Ketua RT, masyarakat, dan Dosen Pembimbing Lapangan beserta mahasiswa dari program studi Ilmu Lingkungan Unram.

DPL bersama Mahasiswa Ilmu Lingkungan berpartisipasi dalam Program Penanaman
DPL bersama Mahasiswa Ilmu Lingkungan berpartisipasi dalam Program Penanaman. (doc. pribadi)

Untuk meningkatkan ketertarikan dan partisipasi masyarakat, tim mahasiswa KKN juga mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan khasiat yang ditawarkan oleh rumput akar wangi.

Selain itu, juga dilakukan pembagian benih dan bibit kepada masyarakat yang hadir atau membutuhkan dengan datang langsung ke posko mahasiswa KKN. Diperkirakan sekitar 9900 benih dan 69 bibit telah dibagikan kepada masyarakat yang tertarik untuk membudidayakan rumput akar wangi.

Pembagian Bibit kepada Masyarakat
Pembagian Bibit kepada Masyarakat. (doc. pribadi)

Tim mahasiswa KKN berharap masyarakat dapat menjalankan program kerja ini secara berkelanjutan agar hasil penanaman rumput ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Desa Giri Madia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Terimakasih kawan-kawan sudah menghadapi kesusahan dan keseruan selama 51 hari. Harapan saya semoga kalian sukses, sehat selalu, dan sabar menghadapi cobaan hidup. Cobaan di posko bukan hal seberapa namun cobaan yang kita hadapi bersama dapat melatih diri untuk ke jenjang berikutnya. Bismillah wisuda tahun ini ya kawan ku semuanyaa🙏. I love u all and i’m gonna miss u❤