Upaya Edukasi dan Pencegahan Pernikahan Dini, KKN-PMD UNRAM Adakan Sosialisasi di SMPN 2 Keruak

Foto bersama mahasiswa KKN-PMD UNRAM dengan pemateri, guru dan 300 peserta sosialisasi bahaya Pernikahan Dini di SMPN 2 Keruak, Jumat (26/7/2024). (doc. KKN-PMD UNRAM)
Foto bersama mahasiswa KKN-PMD UNRAM dengan pemateri, guru dan 300 peserta sosialisasi bahaya Pernikahan Dini di SMPN 2 Keruak, Jumat (26/7/2024). (doc. KKN-PMD UNRAM)

Krajan.id – Dalam upaya mengurangi angka pernikahan dini di Lombok Timur, khususnya di Desa Keruak, mahasiswa KKN-PMD UNRAM gelar sosialisasi edukatif yang dilaksanakan pada Jumat, (26/7/2024), di SMPN 2 Keruak. Kegiatan ini ditujukan kepada sekitar 300 siswa-siswi SMP yang rentan terpengaruh pergaulan bebas dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya pernikahan dini.

Khofifah Indah P., salah satu mahasiswa KKN-PMD UNRAM dalam keterangnnya menjelaskan bahwa sosialisasi ini menyasar para remaja SMP yang masih rentan dan mudah terpengaruh oleh pergaulan bebas.

Bacaan Lainnya

“Dengan jumlah peserta sekitar 300 siswa-siswi, kami ingin meningkatkan pemahaman mereka tentang risiko pernikahan dini dan mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan hingga mencapai cita-cita,” ungkap Khofifah, Selasa (30/7/2024).

Zarina Putri menambahkan bahwa angka pernikahan dini di Lombok Timur, termasuk di Desa Keruak, tergolong tinggi.

“Tingginya angka pernikahan dini sering kali menyebabkan kehamilan di usia yang belum matang, yang berisiko pada kesehatan ibu dan bayi. Desa Keruak juga memiliki jumlah anak stunting yang cukup tinggi, dan salah satu penyebabnya adalah pernikahan dini,” jelas mahasiswi dari Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di SMPN 2 Keruak ini, menghadirkan narasumber utama dari BKKBN Mekar Sari Keruak, Ibu Erni Setiawati, AMd.Kep. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Keruak, Bapak Lalu Wirajaya, S.Pd, serta wakil kepala sekolah dan jajaran guru lainnya.

Materi yang disampaikan mencakup pengertian pernikahan dini, dampak negatifnya terhadap kesehatan, pendidikan, dan masa depan generasi muda. Contoh nyata dari dua siswa kelas VIII yang menikah pada libur semester genap tahun ajaran 2024/2025 digunakan untuk memperkuat pesan yang disampaikan.

Respon dari para siswa dan orang tua sangat positif. Remaja menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang risiko pernikahan dini, sementara orang tua berkomitmen untuk mendukung anak-anak mereka melanjutkan pendidikan.

Baca Juga: Okra Young Innovation Indonesia: Dari Ide Mahasiswa Menuju Pemimpin Industri Makanan dan Minuman Berbasis Okra

“Kami berharap dengan sosialisasi ini, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menunda pernikahan dan fokus pada pendidikan serta pengembangan diri,” ujar Khofifah, mahasiswi dari Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum, UNRAM.

Pesan utama yang ingin disampaikan kepada masyarakat adalah pentingnya memahami dan menyadari bahaya pernikahan dini.

“Kami mengadakan kegiatan ini sebagai langkah preventif untuk melindungi generasi muda dari bahaya pernikahan dini dan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi mereka,” tutup Khofifah dan Zarina.

Baca Juga: KKN-PPM UNIMAL Kelompok 19 Asah Kreativitas Anak-anak SD Melalui Kegiatan Menggambar Rumah Masa Depan

Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan mahasiswa KKN-PMD UNRAM ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam upaya mengurangi angka pernikahan dini dan menciptakan generasi muda yang lebih sehat, berpendidikan, dan berpotensi.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *