Analisis Pemikiran Theodor Adorno Terhadap Sistem Kapitalisme Pasca Ekonomi Indonesia Tahun 1997-1999

Ilustrasi Kapitalisme
Ilustrasi Kapitalisme

Kapitalisme adalah paham yang berkembang pada era perang dingin. Kapitalisme secara etimologi mengarah pada kata “capitale” atau “capital” dari bahasa Latin yang artinya “kepala”, paham ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nation” yang diterbitkan pada tahun 1776.

Sistem ekonomi kapitalis lebih membebaskan individu untuk mengembangkan ekonomi mereka melalui ide-ide dan inovasi serta membebaskan penentuan harga dan pemasaran, sistem ekonomi kapitalis merupakan kebalikan dari sistem ekonomi komando. Jika sistem ekonomi komando bersifat membatasi maka sistem ekonomi kapitalis bersifat terbuka dan bebas.

Bacaan Lainnya

Sistem ekonomi kapitalis dilihat sebagai sistem ekonomi yang mengedepankan hak-hak individu dalam dunia pasar agar mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Paham ini banyak dipakai oleh negara-negara besar khususnya di Eropa dan Amerika, sebagai sistem ekonomi yang terbuka dan bebas, sistem ekonomi kapitalis dilindungi oleh negara dengan ketentuan agar ekonomi tetap stabil dan produktif.

Kehadiran paham kapitalis di suatu negara akan mempercepat sektor ekonomi yang banyak dikuasai oleh perusahaan-perusahaan swasta. Paham ini berkembang pada abad ke-16 dan ke-19, di Eropa keuntungan dari paham kapitalis adalah paham ini tidak dapat diintervensi oleh negara yang juga memakai paham kapitalisme, paham kapitalis hanya dapat direduksi apabila negara bersifat Feodalisme maka pengaruh sistem kapitalis akan sangat minim karena adanya kontrol, pajak maupun kekuasaan Aristokrasi dan tradisi tradisional yang masih dipertahankan.

Seiring berjalanya waktu kapitalis mengalami periodisasi, perkembangan tersebut mendorong perubahan dan perluasan kapitalis ke banyak wilayah. Periodisasi ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu; pertama, dengan melakukan perampasan yang kemudian menjadi perdagangan. Kedua, kolonial dimana adanya pembagian kerja internasional yang tidak setara dalam sistem kolonialisme. Ketiga, dengan cara non-kolonial yaitu dengan developmentalism dan technological. Kemudian yang keempat, dan yang terakhir yaitu dengan cara perutangan atau memberikan pinjaman yang menjadi hutang.

Seorang tokoh pemikir modern bernama Theodor Adorno, ia adalah tokoh aliran marxisme yang berasal dari Jerman. Adorno pemikir yang mengkritik cara hidup masyarakat modern, lewat pemikiranya tentang Negativitas Total. Dalam sudut pandangan Adorno manusia modern telah kehilangan nilai fungsi terhadap banyak hal baik itu sesama manusia, benda, dan lain-lain. Tentu sasarannya adalah sistem kapitalisme yang dianggap sebagai kebuntuhan manusia dalam menemukan hakikat dirinya. Adorno menjelaskan bahwa manusia modern sedang menjadi budak dari sistem kapitalis.

Adorno bersama sahabatnya Horkheimer yang merasa takut terhadap masyarakat totaliter dan masyarakat kapitalis yang dilihat akan sangat berbahaya bagi masyarakatnya sehingga mengatakan bahwa kapitalisme akan menciptakan industri budaya baru yang akan membodohkan mereka dan menjadikan mereka sebagai masyarakat yang tidak kritis.

Baca Juga: Pergeseran Makna Hedonisme Epicurus di Kalangan Milenial

Masyarakat yang terbawa dalam industri baru oleh kapitalis akan dibodohkan dan dikendalikan oleh sistem kapitalis. Horkheimer menjelaskan bahwa hiburan adalah perpanjangan kerja di bawah kapitalisme akhir. Hal ini dicari oleh mereka yang ingin melepaskan diri dari proses kerja mekanis sehingga mereka dapat menghadapinya kembali. Hal yang dimaksud adalah semuanya akan tetap aman bagi individu namun sebenarnya ia telah terjebak dengan ciptaannya atau produk-produknya, di dalam keterjebakan itu individu sudah gagal untuk kembali ke dalam dirinya dan akan kehilangan individualisme-nya.

Pada tahun 1997 indonesia mengalami krisis moneter yang sangat berat dimana nilai tukar rupiah yang sangat lemah, membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menjadi kendor, hal ini berawal dari krisis moneter di Thailand yang kemudian banyak diikuti oleh negara-negara kawasan Asia Timur dan Tenggara.

Di Indonesia selain nilai tukar rupiah yang merosot berdampak juga pada harga barang dalam negeri yang menjadi sangat mahal daripada barang impor. Selain itu, banyak investor yang mundur setelah mengetahui bahwa rupiah melemah. Artinya pasar indonesia bergantung pada pasar luar, ketergantungan ini yang membawa kehancuran perekonomian negara.

Sistem kapitalis yang diadopsi dalam pasar Indonesia membawa beban kemiskinan kepada rakyat, jika melihat pada pemikiran Adorno maka Indonesia jatuh pada Negativitas Total. Kapitalis menuntut adanya dominasi kekuatan yang mampu menghadapi segala perubahan. Adorno dalam pengamatanya pada dunia kapitalis adalah dia takut jika sistem kapitalis selalu mengalami perubahan. Adorno menyadari bahwa dampak dari setiap perubahan dalam sistem kapitalis selalu dapat merusak banyak sektor ekonomi pasar.

Baca Juga: Melawan Arus Konsumerisme: Menuju Gaya Hidup Minimalis dan Berkelanjutan

Karena pasar kapitalis menuntut adanya persaingan dalam mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun peristiwa pada tahun 1997-1999 bagi Indonesia adalah kejatuhan yang pahit, kegagalan ini menjadi raport merah bagi Indonesia. Merdeka pada 17 Agustus 1945 dengan masih berstatus sebagai miskin dihadapkan dengan perekonomian yang belum stabil di dalam negeri, negara ini seolah-olah ingin diruntuhkan.


Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *