Krajan.id – Dalam upaya mendukung gerakan pelestarian lingkungan dan menciptakan Sikunir yang bersih dan hijau, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama (MB) 18 Posko 2 UIN Walisongo telah meluncurkan inisiatif Go Green dengan memasang tempat sampah di berbagai titik strategis di Sikunir. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh sampah yang berserakan.
Sikunir, yang dikenal dengan pemandangan alamnya yang memukau, semakin populer di kalangan wisatawan. Namun, peningkatan jumlah pengunjung seringkali diikuti oleh bertambahnya volume sampah di daerah tersebut. Banyak sampah plastik dan sisa-sisa makanan yang tidak terkelola dengan baik, yang berpotensi merusak keindahan alam Sikunir dan berdampak buruk pada ekosistem setempat.
Melihat kondisi ini, Tim KKN MB 18 Posko 2 merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di Sikunir. Mereka menyadari bahwa untuk mewujudkan Sikunir yang hijau dan bersih, diperlukan fasilitas yang memadai untuk pengelolaan sampah serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
Sebagai langkah nyata dalam mendukung gerakan Go Green, Tim KKN MB 18 Posko 2 berinisiatif untuk membuat dan menyebarkan tempat sampah di berbagai titik di Sikunir. Tempat-tempat tersebut dipilih dengan mempertimbangkan area yang sering dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan, seperti area pemukiman, jalan utama, sawah view, dan tempat-tempat wisata.
Proses pembuatan tempat sampah dibuat oleh anggota tim KKN posko 2 terutama dipimpin divisi lingkungan. Tempat sampah yang dibuat memiliki desain yang sederhana namun fungsional, dengan bahan yang tahan lama agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, tempat sampah tersebut dilengkapi dengan tulisan-tulisan edukatif yang mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami berharap dengan adanya tempat sampah ini, masyarakat dan wisatawan akan lebih terdorong untuk membuang sampah pada tempatnya. Ini adalah langkah kecil, tetapi sangat penting untuk menjaga keindahan dan kebersihan Sikunir,” ujar Rossy, koordinator Tim KKN MB 18 Posko 2.
Sebagai bagian dari upaya mendukung gerakan Go Green, Tim KKN MB 18 Posko 2 juga memperkenalkan konsep ecobrick kepada masyarakat Sikunir. Ecobrick adalah teknik pemanfaatan sampah plastik dengan cara mengisinya ke dalam botol plastik bekas hingga padat, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bangunan ramah lingkungan.
Tim KKN mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik dan mengubahnya menjadi ecobrick. Botol-botol plastik yang telah diisi dengan sampah plastik dipadatkan hingga keras, sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membuat bangunan, furnitur, atau dekorasi.
Salah satu proyek yang dilakukan adalah pembuatan gapura atau gerbang Taman Toga (Tanaman Obat Keluarga) di Sikunir. Gapura ini dibangun dengan menggunakan ecobrick yang dibuat oleh Tim KKN. Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan, proyek ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki nilai estetika.
“Gapura ini bukan hanya simbol dari Taman Toga, tetapi juga simbol dari komitmen kami bersama masyarakat Sikunir untuk menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick, kami menunjukkan bahwa sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna dan indah,” ujar Fahrul, salah satu anggota Tim KKN yang terlibat dalam proyek ini.
Selain pemasangan tempat sampah, Tim KKN MB 18 Posko 2 juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Mereka mengadakan sosialisasi di beberapa titik, di mana mereka menjelaskan dampak negatif dari sampah yang tidak terkelola dengan baik, terutama sampah plastik yang sulit terurai.
Edukasi ini juga mencakup cara-cara sederhana untuk mengurangi sampah, seperti membawa tas belanja sendiri, menghindari penggunaan plastik sekali pakai, dan memanfaatkan barang-barang yang bisa didaur ulang.
Tim KKN juga melibatkan anak-anak dalam kegiatan edukasi ini dengan mengadakan lomba menggambar dan mewarnai bertema lingkungan. Melalui kegiatan ini, mereka berharap anak-anak dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing, dengan mengajak keluarga dan teman-teman untuk menjaga kebersihan.
“Kami ingin menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Anak-anak adalah generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan menjaga kelestarian alam. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan ini, kami berharap mereka akan lebih peduli dan aktif dalam menjaga lingkungan,” jelas evi, anggota Tim KKN yang bertanggung jawab atas kegiatan edukasi.
Program Go Green yang diinisiasi oleh KKN MB 18 Posko 2 mendapat sambutan positif dari masyarakat Sikunir. Banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya tempat sampah yang kini tersebar di berbagai titik, sehingga mereka lebih mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Beberapa warga juga menyatakan kesiapannya untuk terus merawat dan menjaga tempat-tempat sampah tersebut agar tetap dalam kondisi baik.
Mas Budi, seorang tokoh pemuda setempat, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tim KKN. “Kami sangat mengapresiasi usaha dari mahasiswa KKN yang telah membantu menjaga kebersihan di kampung kami. Semoga dengan adanya tempat sampah ini, kebiasaan membuang sampah sembarangan bisa berkurang, dan Sikunir bisa menjadi kampung yang lebih bersih dan asri.”
Baca Juga: Mengintip Peran Vital TPS 3R Pagar Bumi Desa Menawan dalam Pengelolaan Sampah
Selain itu, para wisatawan yang berkunjung ke Sikunir juga menyambut baik inisiatif ini. Banyak dari mereka yang mengakui bahwa keberadaan tempat sampah sangat membantu dalam menjaga kebersihan selama mereka berwisata, sehingga keindahan alam Sikunir tetap terjaga.
Inisiatif Go Green oleh KKN MB 18 Posko 2 UIN Walisongo ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan Sikunir yang lebih hijau dan bersih. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan kebiasaan positif ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Sikunir.
“Kami sangat berharap program ini tidak hanya berhenti di sini. Kami ingin masyarakat terus melanjutkan apa yang sudah kami mulai, dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mengajak lebih banyak orang untuk peduli terhadap kelestarian alam,” pungkas Rossy.
Dengan adanya program ini, Sikunir tidak hanya akan menjadi tujuan wisata yang indah, tetapi juga menjadi contoh nyata dari sebuah komunitas yang peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk menjaga keindahan alam yang mereka miliki.
Tim KKN MB 18 Posko 2 berharap inisiatif ini dapat menginspirasi kampung-kampung lain untuk melakukan hal serupa, demi menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.