Duta Desa Digital Dalam Percepatan Inovasi Pembangunan Desa

Menteri Desa PDTT, Gus halim saat memberikan sambutan dalam acara Bimtek Duta Desa Digital.
Menteri Desa PDTT, Gus halim saat memberikan sambutan dalam acara Bimtek Duta Desa Digital. (doc. Kemendes PDTT)

Krajan.id – Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menyatakan bahwa pada saat ini, digitalisasi desa sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting. Menurutnya, Duta Desa Digital memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat inovasi pembangunan desa yang berbasis internet.

“Saat ini, masuknya internet telah membuka peluang baru untuk mempercepat pembangunan desa. Oleh karena itu, kehadiran Duta Desa Digital menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa pemanfaatan internet dapat dioptimalkan untuk mengembangkan potensi-potensi di desa,” ungkap Abdul Halim Iskandar ketika membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Duta Desa Digital di Redtop Hotel Convention Center, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/11/2023).

Bacaan Lainnya

Pada agenda tersebut, Pria yang akrab disapa Gus Halim ini didampingi Ivanovich Agusta selaku Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan Helmiati selaku Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Gus Halim mendorong semua peserta Duta Desa Digital untuk berkomitmen secara penuh dan memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi sebanyak mungkin di desa masing-masing. Menurutnya, para Duta Desa Digital harus memanfaatkan kesempatan Bimtek dengan maksimal guna meningkatkan keterampilan teknis mereka.

“Karena tugas yang berat inilah, saya berharap Bimtek ini betul-betul menjadi benteng penting dari persiapan yang matang untuk terjun di lapangan. Pada saat nanti sudah selesai dan pulang ke daerah atau desa masing-masing, untuk memulai tugas sebagai Duta Desa Digital,” ujarnya.

“Sebab tugas yang berat ini, saya berharap Bimtek ini benar-benar menjadi pondasi krusial dalam persiapan sebelum terjun langsung di lapangan. Setelah pelatihan ini selesai dan kembali ke daerah atau desa asal, kalian siap memulai tugas sebagai Duta Desa Digital,” ucapnya.

Lebih rinci, Gus Halim menerangkan bahwa digitalisasi saat ini menjadi sebuah keniscayaan untuk mengoptimalkan potensi desa. Para pemangku kepentingan desa bisa mengaplikasikan digitalisasi dalam meningkatkan layanan publik maupun memberi nilai tambah pada produk komunitas industri level desa.

“Semua pihak yang terlibat di tingkat desa perlu mengembangkan keunggulan kompetitif dalam memanfaatkan teknologi digital, baik untuk meningkatkan layanan publik maupun mengasah keterampilan penjualan, merancang strategi bisnis, mengelola ekosistem, dan mengembangkan praktik budaya kerja. Penerapan digitalisasi dalam pelayanan masyarakat, sebagai contoh, tidak bisa lagi diabaikan dan perlu segera dilakukan,” ungkap Doktor Honoris Causa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Gus Halim melanjutkan, program Desa Digital dirancang dengan target dan tujuan menyeluruh. Salah satunya meminimalkan kesenjangan informasi di wilayah perdesaan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu dengan digitalisasi proses pengawasan dan evaluasi pembangunan desa bisa lebih mudah.

“Desa harus betul-betul sudah bisa dilihat datanya secara real time, setiap saat. Kemarin dilihat, hari ini dilihat, harus ada perubahan,” jelas Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *