Surabaya, Krajan.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta pendamping desa untuk terus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal di desa.
Menurutnya, kedua aspek tersebut akan mempercepat pengelolaan manajemen desa yang lebih baik serta mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal dan berkelanjutan.
“Dalam peranannya, pendamping desa harus profesional dan ideologis. Artinya, mereka harus bekerja secara profesional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka,” ujar Gus Halim saat memberikan sambutan dalam Rapat Konsolidasi dan Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2024 di Surabaya, Senin (16/9/2024) malam.
Gus Halim, yang juga dikenal dengan sapaan Gus Halim, menegaskan bahwa dengan semangat pengabdian yang telah dibangun, diharapkan pendamping desa dapat berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat. Hal ini juga termasuk dalam situasi jika terjadi pergantian Menteri Desa di masa mendatang.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam perjuangan membangun desa. “Siapapun pemimpinnya, siapapun menterinya, kita harus tetap berpegang pada satu ideologi dan visi yang sama. Saat bicara tentang profesionalisme, maka lakukanlah tugas dengan sebaik-baiknya,” ungkap mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Selain itu, Gus Halim meyakini bahwa fondasi ideologi dan visi yang kuat akan menjadi landasan penting bagi tercapainya kemandirian desa. Ia menambahkan bahwa walaupun perannya di Kemendes PDTT mungkin akan berakhir, komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat desa tidak akan berhenti.
“Saya percaya, ketika kita memiliki ideologi dan visi yang sama, kebersamaan itu tidak akan pernah pudar. Meskipun saya harus berpindah ruang kerja atau atmosfer, peran saya mungkin akan berubah, tetapi substansi perjuangan tetap sama,” tegas Profesor Kehormatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Baca Juga: Suara Nyaring dari Desa Gandu Wetan: Gerakan Ekonomi Biru yang Menginspirasi
Dalam kesempatan tersebut, Gus Halim juga meminta seluruh pendamping desa untuk selalu melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja mereka. Dengan evaluasi ini, diharapkan proses pendampingan dapat dilakukan secara lebih sistematis dan terstruktur.
Ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan pembangunan yang diterapkan benar-benar menjawab permasalahan desa, baik dalam skala makro maupun mikro.
“Ideologi ini harus menjadi landasan utama dalam perjuangan dan pendampingan kita di desa. Pengabdian yang kita lakukan harus lebih bermakna dan menyentuh langsung masyarakat desa,” ujar Gus Halim, yang juga menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Di akhir pidatonya, Gus Halim mengingatkan bahwa perjuangan yang tidak dilandasi ideologi kuat akan kehilangan makna. “Jika kita bekerja tanpa dasar ideologi, perjuangan kita tidak akan berarti. Ideologi itulah yang membuat pengabdian kita lebih bermakna bagi masyarakat,” pungkasnya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.