Kesetaraan Gender di Indonesia: Perspektif Mary Wollstonecraft dalam Konteks Modern

Ilustrasi Kesetaraan gender
Ilustrasi Kesetaraan gender

Mary Wollstonecraft, seorang pionir pemikiran feminis dari abad ke-18, terkenal karena karyanya “A Vindication of the Rights of Woman” (1792) yang menekankan pentingnya pendidikan dan hak-hak yang setara bagi perempuan. Jika kita menerapkan pemikirannya dalam konteks Indonesia saat ini, ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dan terapkan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik.

Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam hal kesetaraan gender, terutama melalui kebijakan dan inisiatif yang mendukung pemberdayaan perempuan. Namun, tantangan masih tetap ada, termasuk stereotip gender, ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, dan partisipasi perempuan dalam politik dan ekonomi. Wollstonecraft berargumen bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesetaraan.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia, meskipun angka partisipasi pendidikan perempuan meningkat, masih ada kesenjangan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Dengan memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak perempuan, Indonesia dapat memberdayakan mereka untuk berpartisipasi lebih aktif dalam berbagai bidang kehidupan.

Selain itu, Wollstonecraft juga menekankan pentingnya perempuan memiliki hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hak untuk bekerja dan berpartisipasi dalam pemerintahan. Di Indonesia, meskipun ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja dan memegang posisi penting, masih ada hambatan struktural dan kultural yang perlu diatasi. Misalnya, perempuan sering menghadapi diskriminasi di tempat kerja dan kurang terwakili dalam posisi kepemimpinan politik.

Berangkat dari pemikiran sang tokoh feminisme ini, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan di Indonesia untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik. Indonesia perlu terus memperkuat kebijakan yang mendukung perempuan, termasuk kebijakan cuti melahirkan yang lebih baik, fasilitas penitipan anak, dan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender.

Lebih lanjut, perubahan budaya juga penting, di mana masyarakat harus menghargai kontribusi perempuan dan mendukung mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Dengan dukungan semacam itu, perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata, tetapi mampu berdiri kokoh di atas kaki mereka sendiri untuk menunjukkan bahwa mereka setara dengan laki-laki.

Dengan mengadopsi pandangan Wollstonecraft tentang pentingnya pendidikan dan hak yang setara, Indonesia dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil dan setara. Pendidikan, kebijakan yang mendukung, dan perubahan budaya adalah kunci untuk mencapai kesetaraan gender yang sejati di Indonesia. Satu hal yang paling penting adalah keberanian perempuan untuk menyuarakan kebebasan mereka untuk mendapatkan pendidikan, memiliki potensi rasional yang sama dengan laki-laki, dan oleh karena itu berhak mendapatkan pendidikan yang setara.

Baca Juga: Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Kesetaraan Gender Di Indonesia Menurut Perspektif Betty Friedan

Seperti yang tertulis di atas, Mary Wollstonecraft menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat pembebasan. Dalam konteks Indonesia, akses perempuan terhadap pendidikan masih menjadi masalah yang harus diatasi. Menurut data UNESCO, meskipun angka partisipasi pendidikan dasar untuk anak perempuan cukup tinggi, jumlah ini menurun drastis pada tingkat pendidikan menengah dan tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, termasuk pernikahan dini, beban ekonomi keluarga, dan stereotip gender yang menganggap pendidikan tidak penting bagi perempuan.

Wollstonecraft juga menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi bagi perempuan. Di Indonesia, perempuan sering menduduki pekerjaan berupah rendah dan tidak memiliki jaminan sosial yang memadai. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Selain itu, perempuan juga lebih rentan terhadap kekerasan di tempat kerja dan diskriminasi upah. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret diperlukan untuk mendorong partisipasi ekonomi perempuan, termasuk melalui pelatihan keterampilan, akses terhadap modal usaha, dan pemberlakuan kebijakan perlindungan tenaga kerja yang lebih adil.

Selain dari pandangan yang telah diutarakan, sangat penting juga untuk mengubah norma dan budaya patriarki yang mendominasi masyarakat. Di Indonesia, pandangan tradisional sering menempatkan perempuan dalam peran yang terbatas pada urusan rumah tangga dan keluarga. Hal ini menghambat perempuan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan usaha bersama untuk mengubah paradigma ini melalui pendidikan kesadaran gender di semua lapisan masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, hingga media massa.

Baca Juga: Problem Kesetaraan Gender Dalam Hukum Adat Indonesia Tinjauan Betty Friedan

Kesetaraan gender bukanlah sekadar isu perempuan, tetapi merupakan isu kemanusiaan yang mempengaruhi seluruh masyarakat. Pemikiran Mary Wollstonecraft memberikan landasan filosofis yang kuat untuk perjuangan kesetaraan gender di Indonesia. Dengan mengadopsi prinsip-prinsipnya, Indonesia dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

Kesetaraan gender harus menjadi prioritas nasional yang diwujudkan melalui kebijakan yang inklusif, pendidikan yang adil, dan perubahan budaya yang mendukung. Seperti yang diutarakan Wollstonecraft, perjuangan ini membutuhkan komitmen dan usaha bersama dari seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya menciptakan dunia yang lebih setara dan berkeadilan bagi semua.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *