Krajan.id – Pada tanggal , Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) memperkenalkan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai inovasi dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah organik yang dihasilkan oleh pasar Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, (13/8/2024). POC ini diperkenalkan di kebun desa yang berlokasi di belakang Balai Desa Kalijambe, dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan perangkat desa setempat.
Tim KKN ini terdiri dari sembilan mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi, yaitu Mauliddino Rizky Pratama (Matematika), Jafni Farzana (Hukum), Nabila Rahmaa Putri (Akuntansi Perpajakan), Ahimsa Dhiya Kamilia (Antropologi Sosial), Ricardo Ferdinan (Teknologi Pangan), Miko Aufa Fajrian (Teknik Geologi), Fairuz Izza (Administrasi Publik), Dinda Lestari (Perikanan Tangkap), dan Syifana Izzatul Ula (Keperawatan). Sebagai bagian dari program kerja multidisiplin, setiap anggota tim berkontribusi sesuai dengan keahlian masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.
Desa Kalijambe memiliki pasar desa yang setiap harinya menghasilkan sampah dalam jumlah signifikan, yang seringkali menimbulkan masalah bau tidak sedap bagi warga sekitar. Meskipun desa ini telah membangun Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Sekar Arum pada tahun 2019 di Dusun Kalijambe Lor, pengolahan sampah yang ada masih belum optimal.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah sampah organik yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan sampah anorganik, sehingga pengolahan limbah organik menjadi penting untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada.
“Pemilahan sampah menjadi organik dan anorganik di desa ini sudah diterapkan, sehingga memudahkan kami dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk. Ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ungkap salah satu anggota Tim KKN UNDIP.
Di sisi lain, penggunaan pupuk kimiawi oleh petani di Desa Kalijambe masih sangat tinggi, yang berpotensi merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah dan menyebabkan pencemaran dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pembuatan POC menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kualitas tanah dan keberlanjutan pertanian di desa tersebut.
Sebelum sosialisasi dilakukan, pada (21/7/2024), mahasiswa KKN bersama pengelola TPS dan masyarakat sekitar melakukan pembuatan POC sesuai prosedur yang telah ditentukan. Bahan baku utama yang digunakan adalah sampah organik seperti buah dan sayur, air cucian beras, molase, serta starter EM4. Pembuatan POC ini memanfaatkan prinsip fermentasi bakteri untuk menguraikan unsur-unsur organik dari sampah menjadi unsur anorganik yang dapat diserap tanaman.
“Pembuatan POC ini menjadi salah satu solusi yang kami tawarkan untuk mengatasi masalah limbah pasar sekaligus memberikan manfaat bagi pertanian di desa. Kami berharap, warga dapat terus melanjutkan pembuatan pupuk ini secara mandiri,” tambah mahasiswa KKN tersebut.
Bapak Mugi, Kepala Dusun Kalijambe Lor, menyambut baik inisiatif ini. “Pembuatan POC ini merupakan langkah positif dalam mengurangi permasalahan limbah organik yang berasal dari pasar. Namun, kami perlu mempertimbangkan penggunaannya yang lebih sesuai untuk tanaman perkebunan, karena aplikasi untuk lahan persawahan memerlukan jumlah yang lebih banyak dan mungkin kurang efektif,” jelasnya.
Untuk memastikan keberlanjutan proyek ini, mahasiswa KKN juga menyusun modul cetak yang berisi prosedur pembuatan POC, latar belakang proyek, komposisi dan pengolahan, serta panduan penggunaan pupuk. Modul ini dilengkapi dengan peran masing-masing anggota tim, sehingga masyarakat desa dapat memahami dan menerapkan proses ini secara mandiri.
Baca Juga: Kecamatan Tulis Berkomitmen dalam Percepatan Penurunan Stunting, Dukung Program Pemerintah
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kalijambe dapat memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk secara berkala, sehingga tidak hanya mengurangi limbah yang ada, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian di desa.
“Kami ingin keberadaan tanaman di desa semakin subur dan mengurangi penyebaran limbah organik, baik di pasar maupun di lingkungan sekitar,” harap seorang mahasiswa KKN.
Baca Juga: Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Pengolahan Limbah Obat di Klaten
Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan yang diberikan, diharapkan ibu-ibu PKK dan warga Desa Kalijambe dapat terus melanjutkan upaya pengolahan sampah organik ini, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang untuk masalah limbah dan peningkatan kualitas tanah di wilayah tersebut.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.