Mahasiswa KKN-PPM UGM Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan di Pulau Karampuang

Peralatan teknologi ramah lingkungan yang telah dipersiapkan KKN-PPM UGM untuk mengatasi permasalahan di Pulau Karampuang. (doc. UGM)
Peralatan teknologi ramah lingkungan yang telah dipersiapkan KKN-PPM UGM untuk mengatasi permasalahan di Pulau Karampuang. (doc. UGM)

Krajan.id – Pulau Karampuang, yang terletak sekitar 20 menit perjalanan dari Kota Mamuju dengan menggunakan kapal nelayan, kini akan merasakan manfaat dari teknologi ramah lingkungan berkat kontribusi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dikutip dari situs resmi UGM, sebanyak 30 mahasiswa ini melakukan inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat, salah satunya adalah pemasangan teknologi pemanen air hujan dan penerangan jalan bertenaga surya.

Bacaan Lainnya

Ardy Mahdi Nugroho, Kormanit KKN Unit Karampuang, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama mereka adalah memasang alat pemanen air hujan di Dusun Nangka dan Dusun Sepang, dua dusun yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.

“Dari 11 dusun, dua dusun masih belum teraliri PDAM. Bahkan di dusun yang sudah teraliri, air hanya mengalir seminggu sekali,” kata Ardy saat diwawancarai oleh tim Humas UGM.

Teknologi pemanen air hujan ini tidak hanya berfungsi untuk mengumpulkan air hujan, tetapi juga dilengkapi dengan sistem penyaringan yang mampu mengubah air hujan menjadi air bersih yang layak konsumsi. Dengan kapasitas mencapai 1200 liter, alat ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga, menggantikan air sumur yang umumnya bersifat payau.

Selain teknologi air hujan, mahasiswa KKN-PPM UGM juga memasang lampu penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya. Ghibran Nabil Putra, mahasiswa Teknik Infrastruktur Lingkungan UGM, menjelaskan bahwa lampu ini akan dipasang di empat titik strategis yang menghubungkan antar dusun.

“Selama ini jalan antar dusun gelap gulita saat malam tiba. Pemasangan lampu ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga,” paparnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN 23 Unimal Perkuat Identitas Desa Lewat Pembuatan Gapura

Lampu penerangan ini memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di pulau tersebut. Namun, Ghibran mencatat bahwa penggunaan listrik dari PLTS sering kali terbatas, terutama saat musim hujan.

“Dengan bertambahnya rumah penduduk, lampu menyala semakin singkat. Dalam cuaca normal, lampu menyala mulai pukul 10 siang hingga 11 malam, tetapi jika kurang mendapat sinar matahari, durasi menyala menjadi lebih pendek,” jelasnya.

Program ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Fadli, anggota pemuda karang taruna Desa Karampuang, menyambut baik inisiatif mahasiswa UGM. “Kami berharap program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama yang sinkron dengan program kerja pemuda karang taruna,” ujarnya.

Kepala Desa Karampuang, Ahmad Ali, juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN-PPM UGM. Ia berharap kehadiran mahasiswa ini tidak hanya membawa teknologi baru, tetapi juga edukasi bagi masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Unila Berdayakan Masyarakat Pekon Padang Ratu Melalui Pelatihan Kerajinan Tapis

“Mahasiswa UGM memiliki SDM berkualitas yang bisa membantu mengembangkan potensi masyarakat, baik di darat maupun di laut, sebagai pulau tujuan wisata,” pungkasnya.

Program KKN-PPM UGM di Pulau Karampuang ini menunjukkan bahwa teknologi ramah lingkungan dapat menjadi solusi efektif untuk masalah kebutuhan dasar seperti air bersih dan penerangan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Karampuang dapat meningkat dan memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi teknologi serupa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *