Mahasiswa KKN-PPM UMBY Memupuk Kreativitas dan Kebiasaan Menabung Sejak Dini di Dusun Clorot

Foto bersama anak–anak Dusun Clorot berserta hasil dari celengan. (doc. KKN-PPM UMBY)
Foto bersama anak–anak Dusun Clorot berserta hasil dari celengan. (doc. KKN-PPM UMBY)

Krajan.id– Mahasiswa KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah menggelar kegiatan sosialisasi yang bertajuk “Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Celengan Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak dan Minat Dalam Menabung”.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang berlangsung di Balai Padukuhan Clorot, Dusun Clorot, Semanu, Gunung Kidul, DIY, ini bertujuan untuk melatih anak-anak usia sekolah dasar (SD) dalam mengelola uang saku mereka dan meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas, Selasa (13/8/2024).

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan para mahasiswa untuk mendorong anak-anak berpikir kreatif dan inovatif serta menanamkan kebiasaan menabung sejak dini.

Azzahrotul Jannah, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa pemilihan tema “Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Celengan” bukan tanpa alasan.

 “Salah satu cara untuk mendukung gerakan ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan barang bekas. Tema ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendaur ulang dan mengurangi limbah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah kecil untuk memperkenalkan konsep daur ulang kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan sekaligus memberikan pengalaman positif dalam menciptakan sesuatu yang bernilai.

Proses pembuat Celengan dari bahan bekas. (doc. Pribadi)
Proses pembuat Celengan dari bahan bekas. (doc. Pribadi)

Kegiatan ini disambut antusias oleh anak-anak Dusun Clorot. Mereka terlihat sangat bersemangat saat membuat celengan dari barang bekas seperti botol plastik dan kaleng.

“Anak-anak sangat antusias dalam kegiatan kreatif ini. Mereka senang bisa menciptakan sesuatu yang berguna dari barang-barang yang tadinya dianggap tidak berguna, dan ini memberi mereka rasa pencapaian,” kata Nur Fauziah, mahasiswa lain yang turut serta dalam kegiatan ini.

Ia juga menjelaskan bahwa keterlibatan anak-anak dalam aktivitas ini dapat ditingkatkan dengan memberikan arahan yang jelas, pujian atas kreativitas mereka, serta kesempatan untuk memamerkan hasil karya mereka.

Menabung, menurut para mahasiswa ini, adalah kebiasaan yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini. “Kami memberikan edukasi tentang manfaat menabung dan memotivasi anak-anak untuk menyisihkan uang mereka. Dengan begitu, nantinya mereka bisa menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan mereka sendiri,” jelas Ahmad Gajali, mahasiswa KKN-PPM UMBY yang turut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Namun, menjalankan kegiatan ini bukan tanpa tantangan. Para mahasiswa menghadapi beberapa kendala, terutama terkait dengan keterbatasan anggaran dan waktu yang terbatas untuk melakukan persiapan yang matang.

“Ada beberapa kendala yang dihadapi, yang menjadikan ini sebagai sebuah tantangan yang dapat diselesaikan, seperti keterbatasan anggaran yang menghambat persiapan yang optimal, kurangnya waktu untuk persiapan, serta kesulitan mengelola partisipan yang jumlahnya tidak sesuai dengan rencana,” tambah Azzahrotul.

Proses pengeleman pembuatan celengan dari bahan bekas. (doc. KKN-PPM UMBY)
Proses pengeleman pembuatan celengan dari bahan bekas. (doc. KKN-PPM UMBY)

Meskipun begitu, para mahasiswa tetap berusaha untuk mengintegrasikan kreativitas dalam pemanfaatan barang bekas dengan tujuan meningkatkan minat menabung pada anak-anak.

“Kami mengajak anak-anak untuk membuat celengan dari barang bekas seperti botol plastik dan kaleng, kemudian mendekorasi atau menghias celengan tersebut sesuai kreativitas mereka. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih terhubung dengan proses menabung karena menggunakan celengan buatan mereka sendiri,” terang Nur Fauziah.

Dalam proses kreatif pembuatan celengan ini, para mahasiswa menggunakan bahan-bahan bekas seperti botol bekas air mineral dan kaleng.

“Kami sarankan anak-anak untuk membuat gambar, tulisan, dan hiasan sendiri di celengan mereka,” ujar Ahmad Gajali. Hal ini dilakukan untuk semakin memupuk kreativitas anak-anak dan membuat mereka lebih bangga dengan hasil karyanya.

Meskipun belum ada program lanjutan yang direncanakan, para mahasiswa berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kebiasaan menabung anak-anak setelah kegiatan ini.

“Kami akan selalu memantau dengan cara menanyakan kepada orang tua mereka tentang perkembangan anak mereka dalam menabung selama masa program ini berlangsung,” ujar Azzahrotul.

Baca Juga: Transformasi Matematika Menjadi Seni: Mahasiswa TIM II KKN Undip Meningkatkan Keterampilan Numerasi Siswa SMP melalui Pelatihan Grafik

Tanggapan dari orang tua dan guru terhadap kegiatan ini sangat positif. Mereka melihat kegiatan ini sebagai cara yang efektif untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung dan mengelola keuangan sejak dini.

“Orang tua cenderung mendukung kegiatan yang bersifat kreatif dan edukatif seperti ini karena mereka melihat manfaat yang jelas bagi perkembangan anak-anak,” tambah Nur Fauziah.

Baca Juga: Waspada Jebakan Pinjol Ilegal, Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Literasi Keuangan Bahaya Pinjaman Online di Desa Kalijambe

Harapan para mahasiswa KKN-PPM UMBY dari kegiatan ini adalah agar anak-anak di Dusun Clorot dapat mengembangkan kebiasaan menabung dan terus meningkatkan kreativitas mereka.

“Harapannya, anak-anak dapat lebih giat menabung dan mengelola keuangan mereka dengan baik, serta kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan produktivitas mereka di masa depan,” tutup Ahmad Gajali.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *