Krajan.id – Jahe merupakan salah satu tanaman rimpang yang banyak ditanam oleh warga di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Tidak sebatas ditanam, telah dibentuk suatu unit produksi olahan berbasis jahe dibawah koordinasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Lestari sebagai upaya pemanfaatan komoditas jahe tersebut. Beberapa produk olahan jahe yang telah dihasilkan oleh KWT Melati Lestari diantaranya adalah jahe instan bubuk dan sirup jahe.
Namun, perlu adanya suatu inovasi untuk mengembangkan dan menambah variasi produk olahan jahe. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP kenalkan “Jahe Latte” yaitu produk minuman sehat kekinian dari olahan jahe yang dicampur dengan susu atau krimer hingga terbentuk tekstur yang creamy.
Pelatihan pembuatan jahe latte telah diberikan oleh Amalina Dwi Nurazizah mahasiswa KKN TIM II Univeristas Diponegoro dari Program Studi Teknologi Pangan sebagai salah satu program kerjanya. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (20/7/2024) di acara perkumpulan rutin KWT Melati Lestari di Dusun Kerjo.
Selain pelatihan, sasaran juga diberikan edukasi mengenai manfaat dari mengkonsumsi jahe latte tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa jahe memiliki banyak nutrisi seperti serat, mineral, vitamin, dan beberapa senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Jahe dikenal mampu mengurangi masalah pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan anti-inflamasi. Kombinasi jahe dengan susu ataupun krimer tentunya tidak hanya memberikan tambahan dari segi nutrisi, tetapi juga dari segi rasanya.
Pembuatan jahe latte memerlukan bahan-bahan diantaranya jahe, fiberkrim, gula aren, serai, daun pandan, dan air. Jahe yang digunakan adalah jenis jahe emprit dengan rasa pedasnya yang khas, sedangkan krimer yang digunakan adalah jenis fiberkrim yaitu krimer dengan kandungan serat tinggi dan rendah kalori sehingga sehat untuk pencernaan.
Proses pembuatannya cukup mudah dan hanya menggunakan peralatan yang sederhana. Jahe sebagai bahan utama perlu dicuci bersih dan dikupas terlebih dahulu. Setelah itu, jahe dipotong menjadi beberapa bagian dan dihaluskan dengan menggunakan blender dengan ditambahkan sedikit air. Selanjutnya, panaskan air hingga mendidih dan masukkan jahe yang telah halus.
Tambahkan bahan lain seperti gula aren, sereh, dan daun pandan lalu aduk hingga merata. Setelah itu, saring air rebusan jahe untuk memisahkan ampasnya. Terakhir, masukkan fiberkrim lalu aduk kembali dan jangan lupa untuk koreksi rasa. Sebelum dikemas ke botol, jahe latte perlu didiamkan beberapa saat hingga dingin.
Kegiatan pelatihan pembuatan jahe latte yang dihadiri oleh ketua dan anggota KWT Melati Lestari berlangsung dengan antusias. Hal ini terlihat dari interaksi tanya jawab yang aktif serta antusiasme untuk mencoba jahe latte yang telah dibuat.
“Jahe latte ini enak, perpaduan rasa jahe dan krimernya cocok di lidah, manisnya juga pas,” ujar Bapak Yatno selaku ketua dan pembina KWT Melati Lestari.
Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan ini diharapkan unit produksi olahan jahe milik KWT Melati Lestari bisa membuat jahe latte secara mandiri sebagai bentuk pengembangan variasi produk olahan jahe yang inovatif dan disukai oleh konsumen.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dosen Pembimbing Lapangan : Erwin Adriono, S.T., M.T.