Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Pemanfaatkan Daun Salam sebagai Obat Herbal untuk Asam Urat dan Kolesterol di Desa Bulak Pelem

Mahasiswa KKN UNDIP saat memaparkan materi. (doc. Pribadi)
Mahasiswa KKN UNDIP saat memaparkan materi. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Inovasi dalam dunia kesehatan terus dikembangkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun akademik 2023/2024. Salah satu program unggulan yang berhasil diimplementasikan di Desa Bulak Pelem, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, adalah pemanfaatan daun salam (Syzygium polyanthum) sebagai obat herbal untuk mengatasi asam urat dan kolesterol.

Bacaan Lainnya

Program ini dirancang oleh Hanisa Nur Afni, seorang mahasiswa yang terlibat aktif dalam KKN tersebut, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengobatan alami berbasis bahan lokal yang mudah diakses.

Masalah asam urat dan kolesterol menjadi perhatian utama di desa ini, terutama karena gaya hidup yang kurang aktif dan pola makan yang tidak seimbang. Masyarakat Desa Bulak Pelem, yang mayoritasnya merupakan petani, banyak mengalami keluhan terkait kedua penyakit ini.

Sebagai upaya untuk memberikan solusi, Tim KKN II UNDIP mengembangkan program pemeriksaan asam urat dan kolesterol secara gratis, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat daun salam sebagai alternatif obat herbal yang efektif.

Daun salam, yang selama ini lebih dikenal sebagai bumbu masakan, ternyata memiliki khasiat luar biasa dalam dunia kesehatan.

“Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tannin, dan saponin yang terbukti mampu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol dalam darah,” jelas Hanisa Nur Afni saat ditemui di lokasi kegiatan.

Hanisa juga menekankan pentingnya sosialisasi untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai daun salam dari sekadar bumbu dapur menjadi salah satu solusi pengobatan alami.

Para peserta saat menyimak mahasiswa KKN UNDIP memaparkan materi. (doc. Pribadi)
Para peserta saat menyimak mahasiswa KKN UNDIP memaparkan materi. (doc. Pribadi)

Sosialisasi tentang manfaat daun salam ini dilakukan melalui serangkaian pertemuan yang melibatkan warga dari berbagai dusun di Desa Bulak Pelem. Acara ini tidak hanya diisi dengan pemeriksaan kesehatan gratis, tetapi juga dengan pemaparan detail tentang cara pengolahan daun salam menjadi ramuan herbal.

Hanisa dengan sabar menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan, mulai dari mencuci daun hingga merebusnya dalam air mendidih. Air rebusan ini kemudian disaring dan diminum secara rutin oleh penderita asam urat dan kolesterol.

Selain itu, Hanisa juga memperkenalkan cara membuat bubuk daun salam, yang dapat diseduh menjadi teh sebagai alternatif minuman sehat.

“Kami berharap warga bisa menerapkan ilmu yang sudah diberikan di rumah masing-masing, sehingga kesehatan mereka bisa terjaga dengan baik,” ujar Hanisa.

Dia juga menambahkan bahwa dalam setiap sesi edukasi, timnya selalu memberikan tips tentang dosis yang tepat dan cara penyimpanan yang baik agar produk tetap awet dan efektif.

Respons positif dari warga Desa Bulak Pelem pun semakin memperkuat keyakinan bahwa program ini akan membawa dampak jangka panjang. Beberapa warga yang telah mencoba ramuan herbal dari daun salam melaporkan adanya penurunan kadar asam urat dan kolesterol setelah mengonsumsinya secara rutin.

“Program ini tidak hanya memberikan solusi kesehatan yang alami, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk lebih mengenal dan memanfaatkan potensi tanaman lokal,” kata Hanisa.

Baca Juga: Remaja Sehat Bebas Anemia: Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi dan Bagikan TTD di SMP 02 Sragi

Program pemanfaatan daun salam sebagai obat herbal ini diharapkan dapat terus berlanjut bahkan setelah KKN berakhir. Hanisa berharap agar masyarakat Desa Bulak Pelem mampu mandiri dalam mengolah dan memanfaatkan daun salam untuk menjaga kesehatan mereka.

“Kami ingin ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk lebih bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam lokal sebagai obat tradisional yang efektif,” pungkasnya.

Baca Juga: Tak Kenal Maka Tak Sayang, TIM II KKN UNDIP 2024 Ajak Remaja Desa Jatingarang untuk Kenali dan Sayangi Diri Sendiri

Melalui program ini, warga Desa Bulak Pelem tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga memiliki alternatif pengobatan yang murah, aman, dan berbasis lokal. Inisiatif ini membuktikan bahwa dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat diberdayakan untuk menjaga kesehatan mereka secara mandiri.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *