Krajan.id – Dalam rangka program KKN (Kuliah Kerja Nyata), Salsabila Galuh Pawestri, mahasiswi jurusan Manajemen Universitas Diponegoro, menggelar kegiatan edukasi kewirausahaan dengan tema pemanfaatan limbah rumah tangga. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu- ibu PKK Desa Pule, yang dengan antusias mengikuti sesi pelatihan yang berlangsung selama satu hari penuh.
Program edukasi ini bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, tentang pentingnya kewirausahaan berbasis lingkungan. Dalam pelatihan ini, Salsabila menjelaskan bagaimana limbah rumah tangga yang sering dianggap tidak berguna, seperti minyak jelantah dan cangkang telur, dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
“Pemanfaatan limbah rumah tangga bukan hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Dengan kreativitas dan sedikit usaha, limbah-limbah ini dapat diubah menjadi produk yang bernilai jual,” ujar Salsabila dalam pembukaannya.
Sebagai bagian dari pelatihan, Salsabila memberikan dua contoh business plan sederhana untuk produk ramah lingkungan yang bisa dikembangkan oleh ibu-ibu Desa Pule. Produk pertama adalah sabun cuci dari minyak jelantah. Minyak bekas yang sering dibuang begitu saja ternyata bisa diolah menjadi sabun cuci yang efektif dan aman digunakan.
Rekan satu tim Salsabila yaitu Karisma dari Prodi Kimia menjelaskan proses pembuatan sabun ini, mulai dari pemurnian minyak jelantah, pencampuran bahan-bahan lainnya, hingga teknik pengemasan yang menarik. Produk kedua yang diperkenalkan adalah pupuk organik cair yang dibuat dari cangkang telur. Cangkang telur, yang biasanya dibuang sebagai sampah, mengandung kalsium yang tinggi dan bisa diolah menjadi pupuk organik cair yang berguna untuk tanaman.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Beberapa dari mereka bahkan langsung mencoba membuat sabun cuci dan pupuk organik cair di tempat, dengan bimbingan langsung dari Salsabila. “Saya tidak menyangka kalau minyak jelantah dan cangkang telur bisa dijadikan produk yang berguna. Ini sangat membuka wawasan saya,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Dorong UMKM Desa Mlopoharjo Kuasai Digital Marketing untuk Tingkatkan Pemasaran
Selain itu, Salsabila membahas aspek bisnis dari kewirausahaan berbasis limbah ini, seperti perencanaan bisnis, analisis pasar, dan strategi pemasaran. Ia menekankan pentingnya memahami target pasar dan cara memposisikan produk di tengah persaingan.
“Dengan perencanaan yang matang, produk dari limbah rumah tangga ini tidak hanya dapat membantu ekonomi keluarga, tetapi juga bisa berkembang menjadi usaha yang lebih besar,” jelasnya.
Program edukasi kewirausahaan ini mendapatkan respons positif dari para peserta dan masyarakat Desa Pule. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin, sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan terinspirasi untuk memulai usaha berbasis lingkungan.
Salsabila sendiri merasa sangat puas dengan antusiasme peserta dan berharap ilmu yang telah dibagikan bisa bermanfaat dan diaplikasikan secara nyata.
“Saya berharap ibu-ibu di Desa Pule dapat terus berinovasi dan mengembangkan usaha mereka. Limbah rumah tangga yang diolah dengan baik bisa menjadi solusi untuk masalah ekonomi dan lingkungan,” pungkasnya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.