Melalui Sosialisasi Ecobrick, Mahasiswa Kukerta UNRI Ajak Siswa SDN 008 Semelinang Laut untuk Peduli Lingkungan

Sesi foto bersama mahasiswa Kukerta Reguler UNRI dengan peserta sebanyak 32 siswa kelas 4 SDN 008 Semelinang Laut setelah kegiatan sosialisasi ecobrick. (doc. Kukerta Reguler UNRI)
Sesi foto bersama mahasiswa Kukerta Reguler UNRI dengan peserta sebanyak 32 siswa kelas 4 SDN 008 Semelinang Laut setelah kegiatan sosialisasi ecobrick. (doc. Kukerta Reguler UNRI)

Krajan.id  – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Reguler Universitas Riau (UNRI) Desa Semelinang Tebing, mengadakan kegiatan sosialisasi ecobrick yang berlangsung di SDN 008 Semelinang Laut, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu. Kegiatan ini diikuti oleh 32 siswa kelas 4 yang dengan penuh antusias mengikuti langkah demi langkah dalam pembuatan ecobrick, sebuah konsep baru yang belum pernah mereka kenal sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, (30/7/2024), dengan tujuan utama untuk mendidik siswa mengenai pemanfaatan sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat, baik bagi masyarakat maupun ekosistem setempat.

“Kami memilih topik ecobrick untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik. Kami ingin mereka memahami bahwa sampah plastik, yang biasanya dianggap tidak berguna, dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna,” ujar perwakilan dari tim Kukerta UNRI.

Menurut tim Kukerta UNRI, respon awal para siswa sangat menggembirakan. “Mereka sangat antusias dan bersemangat. Sebelumnya, mereka belum pernah mendengar tentang ecobrick, sehingga kegiatan ini menjadi pengalaman baru yang menarik bagi mereka,” tambahnya.

Selama sosialisasi, tim Kukerta UNRI mengajarkan langkah-langkah sederhana untuk membuat ecobrick. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan sampah plastik yang bersih dan kering, kemudian dipotong kecil-kecil. Potongan plastik tersebut dimasukkan ke dalam botol plastik yang telah disiapkan dan dipadatkan menggunakan tongkat hingga tidak ada ruang kosong di dalam botol. Setelah botol penuh, botol ditutup rapat dan ecobrick pun siap digunakan.

Mahasiswa Kukerta Reguler UNRI saat memaparkan materi dalam kegiatan sosialisasi ecobrickyang diikuti sebanyak 32 siswa kelas 4 SDN 008 Semelinang Laut setelah. (doc. Kukerta Reguler UNRI)
Mahasiswa Kukerta Reguler UNRI saat memaparkan materi dalam kegiatan sosialisasi ecobrickyang diikuti sebanyak 32 siswa kelas 4 SDN 008 Semelinang Laut. (doc. Kukerta Reguler UNRI)

Untuk menyampaikan pentingnya ecobrick dalam mengurangi sampah plastik, tim Kukerta UNRI menggunakan metode pembelajaran aktif. Para siswa diajak langsung untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan ecobrick. Tim juga memberikan contoh ecobrick yang sudah jadi sebagai panduan bagi para siswa.

“Dengan pendekatan ini, kami berharap siswa dapat lebih memahami dan tertarik untuk terus mempraktikkan pembuatan ecobrick di masa depan,” jelasnya.

Namun, tidak semua berjalan mulus. Tantangan utama yang dihadapi adalah mengendalikan anak-anak yang terlalu aktif dan sulit diatur.

“Anak-anak memang cenderung sangat aktif, sehingga kami perlu menarik perhatian mereka dengan cara-cara yang menyenangkan seperti menggunakan sorakan ‘halo, hai’ atau melakukan ice breaking focus,” ungkap tim Kukerta UNRI.

Baca Juga: Langkah Awal Pemanfaatan Sampah Organik, Mahasiswa Kukerta UNRI Sosialisasikan Biopori di Desa Semelinang Tebing

Pihak sekolah dan guru-guru menyambut baik kegiatan ini dan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam penyediaan ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan selama proses pembuatan ecobrick. Dukungan ini menjadi salah satu faktor kesuksesan sosialisasi.

Setelah kegiatan ini, tim Kukerta UNRI tidak merencanakan pemantauan khusus terkait keberlanjutan pembuatan ecobrick di sekolah. Mereka percaya bahwa para siswa sudah cukup terlatih dan termotivasi untuk melanjutkan praktik ini secara mandiri.

 “Kami yakin anak-anak dapat melanjutkan misi ecobrick ini dengan baik,” kata perwakilan tim Kukerta UNRI.

Selain ecobrick, tim Kukerta UNRI juga memberikan materi tambahan berupa sosialisasi tentang pemilahan sampah dan jenis-jenis sampah, seperti sampah organik, anorganik, dan B3. Diharapkan dengan adanya tambahan materi ini, siswa dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan sampah secara keseluruhan.

Baca Juga: KKN UNDIP Dorong Penerapan Konsep 5S di Desa Mlopoharjo untuk Manajemen Area yang Lebih Baik

“Kami berharap siswa-siswi SDN 008 Semelinang Laut dapat meminimalisir sampah plastik dan memanfaatkannya menjadi produk yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan. Semoga mereka juga semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan,” tutupnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *