Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Sejarah Desa Kebak Lewat Infografis

Penyerahan poster infografis Desa Kebak kepada Kepala Desa Kebak. (doc. Pribadi)
Penyerahan poster infografis Desa Kebak kepada Kepala Desa Kebak. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Pada Selasa (13/8/2024), Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program kerja monodisiplin di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Desa Kebak, salah satu dari sepuluh desa di kecamatan tersebut, memiliki sejarah yang panjang sejak zaman pemerintahan Kadipaten Surakarta. Namun, masih banyak masyarakat desa yang belum mengetahui latar belakang sejarah tempat tinggal mereka.

Bacaan Lainnya

Menanggapi kondisi ini, Ben Jordan, mahasiswa dari Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UNDIP, memprakarsai program kerja berjudul “Memperkenalkan Sejarah Desa Kebak melalui Pembuatan Poster Sejarah.” Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai sejarah dan profil Desa Kebak, serta mengungkap asal-usul nama desa tersebut.

Dalam rangka pembuatan infografis, Ben Jordan dan timnya memulai dengan wawancara bersama sesepuh desa.

“Kami mewawancarai Kepala Desa dan Ketua RW 3 pada 5 Agustus 2024 untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai sejarah Desa Kebak,” ungkap Ben. “Hasil wawancara ini sangat penting untuk mengungkapkan sejarah dan perubahan nama dari Panewon Pangreh Praja menjadi Desa Kebak.”

Wawancara dengan Kepala Desa (Kiri) dan Kepala RW 3 Desa Kebak (Kanan). (doc. Pribadi)
Wawancara dengan Kepala Desa (Kiri) dan Kepala RW 3 Desa Kebak (Kanan). (doc. Pribadi)

Penamaan Desa Kebak, yang berarti “penuh, banyak, dan terpenuhi” dalam bahasa Jawa, memiliki sejarah yang unik. Sebelumnya, daerah ini dikenal sebagai Panewon, yang kemudian bergabung dengan Jantipuro dan Bantaran untuk membentuk Desa Kebak. “Nama Kebak mencerminkan sejarah pemerintahan pusat yang dulu terletak di sini, di wilayah Kecamatan Kebakkramat,” tambah Ben Jordan.

Setelah wawancara, mahasiswa KKN berkeliling desa untuk menemukan situs-situs bersejarah seperti sisa-sisa Pepunden Tanjung yang kini menjadi Masjid Ar-Rohmah. Mereka juga meneliti komoditas utama dan mata pencaharian masyarakat.

Komoditas utama Desa Kebak mencakup ternak ayam dan sapi serta persawahan. Sebagian besar penduduk desa adalah petani, pekerja pabrik tekstil, dan pegawai negeri sipil. Selain itu, desa ini memiliki UMKM yang memproduksi tempe, kripik tempe, dan keset yang telah memiliki pelanggan di luar kota.

Pelaksanaan program kerja ini melibatkan mahasiswa KKN, Kepala Desa, perangkat desa, dan masyarakat setempat. “Kami berharap program ini tidak hanya mengenalkan sejarah desa tetapi juga meningkatkan rasa bangga masyarakat akan warisan budaya mereka,” tutup Ben Jordan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *