Krajan.id – Pengelolaan sampah kota merupakan masalah yang kian mendesak seiring dengan pertumbuhan penduduk. Sampah organik yang berasal dari limbah kulit buah dan sayuran masih menjadi pemandangan umum di banyak daerah, termasuk di Dusun Manggis, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Berangkat dari permasalahan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) berinisiatif memberikan edukasi kepada warga setempat mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi produk yang bermanfaat, yaitu Eco Enzyme.
Maulidya Puspita Dewi (21), mahasiswi KKN Tim II UNDIP Tahun 2024/2025 dari Program Studi Kesehatan Masyarakat dengan Peminatan Kesehatan Lingkungan, melihat potensi besar dari limbah kulit buah dan sayur yang melimpah di Dusun Manggis. Melalui program monodisiplin yang dijalankannya, Maulidya berusaha mengedukasi masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, mengenai cara membuat Eco Enzyme dari sampah organik tersebut.
“Eco Enzyme adalah cairan serbaguna yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembersih rumah tangga dan pupuk organik. Cairan ini dihasilkan melalui proses fermentasi sampah organik dengan menggunakan rumus 1:3:10, yaitu 1 bagian gula merah atau molase, 3 bagian sampah organik, dan 10 bagian air,” jelas Maulidya.
Proses pembuatan Eco Enzyme ini memerlukan waktu sekitar tiga bulan. Pada minggu pertama, wadah yang berisi campuran sampah organik tersebut perlu dibuka setiap hari. Kemudian, pada minggu kedua dan ketiga, wadah dibuka setiap dua hari sekali. Setelah itu, wadah ditutup rapat hingga masa penyimpanan mencapai tiga bulan sebelum Eco Enzyme siap digunakan.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung pada (3/8/2024) ini mendapat sambutan positif dari warga Dusun Manggis. Para ibu rumah tangga yang terlibat dalam kegiatan ini merasa antusias dan berharap dapat menerapkan pengetahuan baru ini dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak jangka panjang bagi warga. Dengan mengubah sampah organik menjadi Eco Enzyme, masyarakat tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah, tetapi juga dapat memanfaatkan hasil olahan tersebut untuk keperluan sehari-hari,” tambah Maulidya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya membantu mengurangi volume sampah di lingkungan, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Edukasi mengenai Eco Enzyme diharapkan dapat terus berlanjut dan diadopsi oleh lebih banyak warga di Kecamatan Ngadirojo dan sekitarnya, sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan.