Krajan.id – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jumlah dan komposisi penduduk suatu desa dapat memengaruhi masa depannya? Desa Kaliprau, melalui riset mendalam, berhasil mengungkap jawabannya. Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah berhasil meluncurkan program pendataan yang menghasilkan output berupa visualisasi kependudukan, yaitu Piramida Penduduk.
Piramida Penduduk pada umumnya digunakan untuk menggambarkan informasi mengenai struktur penduduk suatu wilayah dan nantinya dikemas dalam sebuah visualisasi. Piramida ini berbentuk diagram bar horizontal dengan histogram yang ditumpuk.
Dalam pelaksanaannya, Nathifa Fadheela selaku mahasiswa program studi Statistika melakukan pendataan penduduk secara door to door kepada seluruh RT di Desa Kaliprau, dengan total sebanyak 36 RT. Tim KKN Undip melakukan wawancara terkait kondisi lingkungan setempat, jumlah rumah di wilayahnya, apakah sudah memiliki kamar mandi atau belum, dan pendataan lainnya seperti jumlah perempuan dan laki-laki, jenis pekerjaan, kategori umur, hingga kategori pendidikan yang diambil dari Kartu Keluarga (KK) tiap warga.
Pelaksanaan pendataan membutuhkan waktu cukup lama, dimulai tanggal 15 Juli hingga 7 Agustus 2024. Setelah datanya terkumpul, nantinya akan dibuat piramida penduduk yang menggambarkan kondisi dari Desa Kaliprau saat ini. Kini, hasilnya telah diserahkan kepada Bapak Dian Paturoma, salah satu perangkat desa yang memegang website desa.
“Artikel yang dibuat sudah bagus dan mudah untuk dipahami.”, ujar Bapak Dian Paturoma.
Harapannya informasi yang diberikan dapat memberikan gambaran terkait kondisi di Desa Kaliprau dan dapat dikaji terkait beberapa aspek yang penulis sampaikan di website tersebut, salahh satu di antaranya adalah pengembangan fasilitias yang mengikuti komposisi penduduk sesuai usianya.
Seluruh RT memberikan informasi bahwa jumlah penduduk tua (> 25 tahun) lebih mendominasi dibanding jumlah penduduk muda (< 25 tahun). Hal ini dapat menjadi informasi penting untuk perencanaan pembangunan sarana dan prasarana. Misalnya, pembangunan sekolah sebaiknya ditempatkan di RT yang memiliki banyak penduduk muda (di bawah 25 tahun) untuk menarik lebih banyak siswa.
Sebaliknya, fasilitas lain seperti pusat kesehatan mungkin lebih dibutuhkan di RT dengan populasi yang lebih tua.
Dengan memahami piramida penduduk, kita dapat merancang program-program pembangunan yang lebih tepat sasaran. Mari bersama-sama membangun Desa Kaliprau yang lebih baik dan sejahtera.
Dosen Pembimbing: Fajrul Falah S.Hum., M.Hum