Krajan.id – Pemerintah Desa Tumpeng, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso menggelar acara tahunan dengan tema “Musyawarah Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES) Tahun 2025”, Selasa (16/01/2024). Pelaksanaan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membahas penganggaran dan perencanaan pembangunan Desa Tumpeng di tahun 2025.
Kegiatan MUSRENBANGDES ini dihadiri oleh Kepala Desa Tumpeng beserta seluruh jajaran perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Penyuluh Pertanian, Sekretaris Camat Wonosari, masyarakat Desa Tumpeng, dan Mahasiswa KKN UNEJ 01.
Musyawarah berlangsung dengan beberapa pembahasan terkait hal-hal penting yang perlu dilakukan untuk menunjang kemandirian Desa Tumpeng. Perencanaan dilakukan guna mempersiapkan pembagunan dalam segi pendidikan, kesehatan, perekonomian, serta keberlangsungan pertanian di Desa Tumpeng.
Dalam pertemuan tersebut, Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 01 berkesempatan untuk turut andil memberi pemaparan seputar pembangunan desa. Melalui kesempatan yang diberikan, mahasiswa KKN UNEJ kelompok 01 memaparkan mengenai pentingnya pembangunan desa melalui branding dan inovasi UMKM, serta pemanfaatan limbah peternakan sebagai pupuk organik dan biogas.
Tidak lupa pengaplikasian pupuk organik digunakan dalam usaha pertanian dan juga adanya penggunaan pestisida organik seperti pestisida alami dari bahan tembakau dan bawang.
Hal tersebut selaras dengan penurunan stok pupuk susbidi nasional yang ditujukan kepada petani di tahun ini. Oleh karenanya, Mahasiswa Fakultas Pertanian dari KKN UNEJ 01 memberikan gambaran tentang alternatif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pupuk.
“Alternatif yang tepat dalam penggunaan pupuk harus seimbang antara pupuk organik dan pupuk kimia yang disubsidi oleh pemerintah. Pupuk organik didapatkan dari pengolahan limbah kandang dari ternak Bapak/Ibu sekalian, sehingga dapat menghemat pengeluaran,” tutur Ahmad Farhan Halimi.
Selain mengedukasi tentang keberlanjutan pertanian desa, pembangunan ekonomi juga dapat dilakukan melalui pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. Sorotan lain diungkapkan oleh Salma Syifa Azizah dengan perspektif inovatifnya. Ia menganggap bahwa salah satu pilar penentu kemandirian desa adalah kemandirian masyarakat dalam mengembangkan usaha kreatif yang menyumbang skala pemajuan ekonomi desa.
“Meningkatnya ekonomi desa dapat dimulai dari diri sendiri melalui peningkatan ekonomi keluarga. Peningkatan ekonomi keluarga dapat dibentuk melalui adanya inovasi dan kreatifitas melalui pengembangan UMKM. UMKM dapat dimulai dari pelaksanaan inovasi yang kemudian dapat dikemas dalam balutan branding yang menarik”, ujar mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Alam tersebut.
Kedua hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Tumpeng. Siswanto Bintoro menekankan bahwa segala hal yang dilakukan oleh desa harus difokuskan untuk pemajuan desa, kemandirian ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Desa Tumpeng.
“Alhamdulillah, acara terlaksana dengan hikmat dan progresif. Tadi juga ditambah pemaparan materi inovatif dari Mahasiswa KKN,” ujar Siswanto Bintoro sebagai Kepala Desa.
Acara diakhiri dengan doa dari salah satu pemuka agama desa yang hadir diacara dan penandatanganan berita acara yang diresmikan oleh Chiara Delie Zivana selaku ketua pelaksanan kegiatan dan Siswanto Bintoro.