Krajan.id – Di tengah pesona alam Desa Sembalun yang kian menarik wisatawan, muncul sebuah tantangan yang harus dihadapi, yaitu meningkatnya volume sampah yang ditinggalkan oleh para pengunjung.
Meski pariwisata memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, keberlanjutan lingkungan menjadi isu yang tak bisa diabaikan. Hal inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa dari KKN Universitas Mataram (UNRAM), KKN Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Global Youth Ambassador untuk melakukan tindakan nyata.
Dalam upaya menangani masalah sampah yang semakin mendesak, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Universitas Gadjah Mada dan Global Youth Ambassador untuk menginisiasi kegiatan clean up di Desa Sembalun. Dimulai dari kantor desa, mereka bergerak bersama-sama, dengan tangan terbungkus sarung tangan dan trash bag di tangan, memungut sampah yang berserakan hingga ke area rest area.
Aksi ini ternyata menarik perhatian warga setempat yang kemudian turut serta dalam kegiatan bersih-bersih ini, menunjukkan bahwa kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan mulai tumbuh di kalangan masyarakat.
Namun, kegiatan clean up ini bukanlah satu-satunya fokus dari para mahasiswa KKN. Mereka menyadari bahwa edukasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya generasi muda, adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan upaya menjaga lingkungan.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNRAM dengan dukungan dari Global Youth Ambassador mengadakan sosialisasi dan pelatihan ecobrick kepada siswa SDN 1 Sembalun. Ecobrick, sebagai solusi kreatif untuk menangani sampah plastik, diajarkan kepada para siswa dengan harapan dapat membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Sampah yang dikumpulkan dari kegiatan clean up dipilah, dibersihkan, dan kemudian dipotong menjadi bagian-bagian kecil untuk dimasukkan ke dalam botol plastik. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga lomba yang membuat para siswa antusias berlomba-lomba mengisi botol dengan potongan sampah.
Kegembiraan mereka memuncak saat melihat bagaimana botol-botol tersebut diubah menjadi pot tanaman dengan bantuan kaleng biskuit dan selotip, memberikan mereka pemahaman langsung tentang manfaat dari ecobrick.
Kepala Sekolah SDN 1 Sembalun beserta para guru juga menyambut baik inisiatif ini. Mereka mendukung penuh kegiatan yang melibatkan siswa kelas enam, dengan harapan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru tetapi juga membentuk sikap peduli lingkungan yang akan terus mereka bawa hingga dewasa.
“Dengan program berbasis peduli lingkungan ini, kami berharap permasalahan sampah di Desa Sembalun dapat berkurang secara signifikan. Kami ingin masyarakat, terutama anak-anak, memahami bahaya sampah anorganik dan bagaimana cara mengelolanya menjadi sesuatu yang berguna,” ungkap Halim Kasya, Ketua Kelompok KKN Desa Sembalun dari Universitas Mataram.
Melalui kolaborasi lintas universitas dan organisasi, kegiatan ini bukan hanya berfokus pada aksi bersih-bersih, tetapi juga membangun fondasi kesadaran lingkungan yang kuat di kalangan generasi muda Sembalun. Harapannya, upaya ini menjadi langkah awal menuju desa wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga bersih dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.