Krajan.id – Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN-PMD) Universitas Mataram (UNRAM) melakukan kolaborasi dengan Mahasiswa KKN Universitas Gajah Mada (UGM) dalam memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk.
Pengelolaan limbah rumah tangga menjadi pupuk merupakan salah satu cara dalam mengurangi volume sampah yang ada di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Mengingat Desa Sembalun merupakan desa wisata yang sering dikunjungi, baik wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara. Hal ini menyebabkan sampah yang mulanya berasal dari rumah-rumah warga kini bertambah dari usaha penginapan yang terdapat di Desa Sembalun.
Sosialisasi yang diadakan, Sabtu (13/7/2024) ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga. Selain itu, pupuk kompos berguna untuk meningkatkan kualitas tanah sehingga kualitas tanaman yang dihasilkan semakin unggul. Dari segi ekonomis, pupuk kompos dari limbah rumah tangga ini bisa mengurangi dana yang dikeluarkan untuk membeli pupuk yang dijual dipasaran.
Kegiatan ini pun diterima dengan baik oleh masyarakat setempat terutama bagi para petani yang antusias menyaksikan praktik pembuatan pupuk limbah rumah tangga yang diharapkan bisa menggantikan peran pupuk kimia yang diketahui kurang baik bagi kesehatan dan kesuburan tanah.
Limbah rumah tangga yang dijadikan pupuk berasal dari rumah-rumah warga. Sebelum pelaksanaan sosialisasi, mahasiswa KKN dari Universitas Mataram terlebih dahulu mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah. Kemudian sampah yang berhasil didapat selanjutnya dipilah, mana yang sekiranya dapat dijadikan sebagai pupuk.
Kegiatan sosialisasi sekaligus pembuatan pupuk dari limbah rumah tangga ini dimulai sejak pukul 08.00 Wita di lahan ketua kelompok tani. Peserta yang hadir dalam program ini diantaranya warga sekitar dan para petani di Desa Sembalun.
Adapun kegiatan sosialisasi ini diawali oleh pembukaan dan kata sambutan oleh Bapak Ruspaeni selaku Ketua Kelompok Tani Desa Sembalun. Dalam kata sambutannya, Pak Ruspaeni mengungkapkan bahwa sampah menjadi salah satu masalah yang terdapat di Desa Sembalun sehingga program kerja yang berkaitan dengan pembuatan pupuk ini cocok menjadi solusi atas permasalahan yang ada.
Selanjutnya kegiatan beralih ke pelatihan pembuatan pupuk kompos yang dilakukan langsung dilahan tempat dilakukannya sosialisasi. Selaku narasumber Bapak Mawan Syahalam terjun langsung memberikan praktik kepada para audience.
Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan pupuk kompos ini ialah melakukan penggalian lubang lalu disambung dengan penanaman ember yang telah dilubangi sisinya ke dalam tanah yang telah digali. Berikutnya, limbah rumah tangga yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam ember sampai penuh.
Supaya proses pembusukan berjalan dengan cepat, maka ditambahkan EM4 sebagai pengurai. Setelah semua selesia dilakukan, tutup ember dengan rapat.
Sembari praktik, Pak Mawan turut menjelaskan langkah-langkah dan apa saja alat serta bahan yang dibutuhkan.
“Sekali seminggu pupuk harus dicek dan harus rutin ditambahkan air bekas cucian beras. Jika sampah yang ada di dalam ember mulai menyusut, bisa ditambahkan sampah limbah rumah tangga lagi, ” Ujarnya.
Dalam penjelasannya, Pak Mawan turut menuturkan bahwa jika ingin proses penguraian sampah menjadi pupuk lebih cepat, maggot dapat pula ditambahkan.
Maka dari itu, setelah acara sosialisasi sekaligus praktik pembuatan pupuk berlangsung, mahasiswa KKN Universitas Mataram secara berkala memantau pupuk dan menambahkan air bekas cucian beras serta sampah organik.
“Harapannya dengan adanya sosialisasi sekaligus pelatihan pupuk ini, sampah yang menjadi problem di Desa Sembalun dapat berkurang. Serta masyarakat terus menerapkannya walaupun masa kami melakukan KKN telah usai,” kata Halim Kasya selaku Ketua Kelompok KKN Desa Sembalun dari UNRAM.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.