Mahasiswa KKN UNS Tingkatkan Kesadaran Kesehatan di Desa Nglanjuk Lewat Edukasi Penggolongan Obat, DAGUSIBU, dan Pemanfaatan TOGA

Sesi pemaparan materi dalam kegiatan edukasi mengenai penggolongan obat dan DAGUSIBU obat secara tepat serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), di POSBINDU, Desa Nglanjuk. (doc. KKN 14 UNS)
Sesi pemaparan materi dalam kegiatan edukasi mengenai penggolongan obat dan DAGUSIBU obat secara tepat serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), di POSBINDU, Desa Nglanjuk. (doc. KKN 14 UNS)

Desa Nglanjuk, Krajan.id – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) dari kelompok 14 mengadakan kegiatan edukasi yang berfokus pada penggolongan obat, penggunaan obat secara bijak melalui program DAGUSIBU, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA).

Acara ini berlangsung di Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU), Desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, pada Jumat (2/8/2024), dengan partisipasi aktif dari ibu-ibu PKK dan masyarakat umum.

Bacaan Lainnya

Program DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) merupakan inisiatif dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan obat yang tepat.

Dalam penjelasannya, salah satu mahasiswa KKN UNS menegaskan pentingnya mendapatkan obat dari sumber yang terpercaya seperti apotek, rumah sakit, atau puskesmas. Ia juga mengingatkan bahwa beberapa jenis obat, seperti obat keras dan antibiotik, harus diperoleh dengan resep dokter untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

Peserta mengisi absensi kehadiran. (doc. KKN 14 UNS)
Peserta mengisi absensi kehadiran. (doc. KKN 14 UNS)

Lebih lanjut, mahasiswa tersebut menekankan penggunaan obat yang benar sesuai petunjuk dokter atau instruksi pada label kemasan. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek samping yang merugikan atau menurunkan efektivitas obat.

Selain itu, penyimpanan obat juga menjadi perhatian penting. Obat harus disimpan di tempat yang sejuk, terhindar dari sinar matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak. Dalam hal pembuangan, mahasiswa menjelaskan bahwa obat yang sudah kadaluarsa atau rusak harus dibuang dengan benar untuk menghindari penyalahgunaan atau dampak negatif lainnya.

Setelah edukasi mengenai penggolongan obat dan DAGUSIBU, Tim KKN UNS Kelompok 14 melanjutkan kegiatan dengan memperkenalkan konsep tanaman obat keluarga (TOGA). Edukasi ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat tentang manfaat TOGA sebagai alternatif pengobatan alami.

TOGA adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan biasanya ditanam di pekarangan rumah atau kebun. Melalui pemanfaatan TOGA, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan kimia dan menjaga kesehatan secara lebih alami.

Antusias para peserta mendengarkan pemaparan materi. (doc. KKN 14 UNS)
Antusias para peserta mendengarkan pemaparan materi. (doc. KKN 14 UNS)

Seorang warga yang turut serta dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, “Kegiatan edukasi ini sangat menarik dan bermanfaat. Kami jadi lebih memahami bahwa obat memiliki jenis-jenis tertentu, cara pengelolaan dan penyimpanan yang perlu diperhatikan. Selain itu, edukasi tentang TOGA membuat kami sadar bahwa tanaman ini mudah dirawat dan digunakan.”

Baca Juga: Tim KKN 24 UNS Kelurahan Pulisen Adakan Penyuluhan Pencegahan Tuberkulosis dengan PHBS dan Screening Tuberkulosis

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi mahasiswa KKN untuk berbagi ilmu dengan ibu-ibu PKK. Interaksi ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan obat yang tepat dan pemanfaatan tanaman obat sebagai bagian dari kesehatan keluarga.

sesis foto bersama setelah kegiatan edukasi mengenai penggolongan obat dan DAGUSIBU obat secara tepat serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), di POSBINDU, Desa Nglanjuk. (doc. KKN 14 UNS)
sesis foto bersama setelah kegiatan edukasi mengenai penggolongan obat dan DAGUSIBU obat secara tepat serta pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), di POSBINDU, Desa Nglanjuk. (doc. KKN 14 UNS)

Dengan penjelasan yang disampaikan oleh mahasiswa, masyarakat Desa Nglanjuk kini semakin paham mengenai penggolongan obat, prinsip DAGUSIBU, dan cara memanfaatkan TOGA dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Atasi Keterbatasan Lahan Pertanian, Mahasiswa KKN UNS Kelompok 11 Ajak Warga Manfaatkan Sampah untuk Pembuatan Hidroponik dan Pupuk Kompos

Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN UNS berupaya mendorong kesadaran masyarakat Desa Nglanjuk akan pentingnya kesehatan yang dapat dicapai melalui pemahaman tentang penggolongan obat dan penggunaan tanaman obat keluarga. Inisiatif ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *