Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) MBKM Desa Rambah Tengah Barat 2024, dengan bimbingan DPL Sispa Pebrian, S.P., M.Si., Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Agrowisata, menjalankan program kerja “Eksplorasi Cagar Budaya Rumah Adat Boru Namora Sebagai Objek Wisata.” Program ini bertujuan untuk mengekspos potensi wisata desa yang dapat dikembangkan guna menunjang ekonomi masyarakat setempat.
Rumah adat Boru Namora merupakan saksi bisu sejarah Mandailing pertama di Riau. Boru Namora Suri Andung Djati, raja dari Kerajaan Padang Galugur di Tapanuli Selatan, melarikan diri ke Riau akibat serangan Kerajaan Siantar yang dipimpin oleh Raja Pulungan. Boru Namora dan rakyatnya menetap di daerah yang kini dikenal sebagai Desa Rambah Tengah Barat setelah menempuh perjalanan panjang dari Tambusai.
Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI saat ini sedang mengadakan observasi bersama Sutan Jamaluddin, juru kunci sejarah Boru Namora dan keturunan panglima perang dari Boru Namora, Kamis (25/7/2024). Dalam observasi tersebut, mahasiswa tidak hanya menggali sejarah Boru Namora tetapi juga mengungkap kisah kedatangan masyarakat Mandailing pertama di Riau.
“Kami berharap eksplorasi ini bisa membuka mata masyarakat akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya yang ada,” tulis kelompok Kukerta MBKM UNRI dalam press release, Selasa (6/8/2024).
Rumah adat Boru Namora memiliki desain dan ornamen khas, seperti atap melengkung dan tiang-tiang tinggi dari kayu keras. Rumah ini berfungsi sebagai pusat kegiatan adat dan sosial, tempat berlangsungnya berbagai upacara dan perayaan.
Pemerintah setempat dan komunitas lokal bekerja sama untuk memastikan pelestarian rumah adat ini. Generasi muda dilibatkan dalam kegiatan pelestarian dan promosi budaya agar rumah adat Boru Namora tetap menjadi simbol kekayaan budaya untuk generasi mendatang.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap rumah adat Boru Namora dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi destinasi wisata yang menarik,” ujar Kukerta MBKM UNRI. mereka menambahkan, “Kami percaya bahwa peningkatan kunjungan wisatawan akan berdampak positif pada perekonomian desa.”
Baca Juga: Sayang Dibuang! Mahasiswa KKN-T Bela Negara Sulap Sampah Organik Menjadi Kompos Bernilai Tinggi
Eksplorasi ini tidak hanya mengajak pembaca untuk lebih menghargai dan memahami warisan budaya, tetapi juga menunjukkan bagaimana warisan sejarah dapat diubah menjadi aset ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Inspirasi dari sudut negeri ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi lokal untuk masa depan yang lebih baik.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.