Krajan.id – Masalah sampah di Indonesia telah menjadi tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi multi-sektoral untuk diatasi. Pengelolaan sampah yang masih memerlukan perbaikan signifikan menjadi salah satu aspek utama dalam mengatasi tantangan ini.
Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur modern, seperti fasilitas pengolahan sampah yang lebih efisien serta sistem pengumpulan dan transportasi yang lebih baik, sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Namun, perbaikan infrastruktur saja tidak cukup, partisipasi aktif masyarakat juga menjadi elemen kunci dalam mengatasi masalah sampah.
Kesadaran publik terhadap pentingnya pengelolaan sampah harus ditingkatkan melalui kampanye edukasi yang komprehensif, yang mencakup pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pemilahan sampah yang benar, dan daur ulang. Edukasi ini perlu disampaikan di berbagai level, mulai dari sekolah hingga komunitas lokal, agar masyarakat memahami peran mereka dalam pengelolaan sampah dan terdorong untuk berpartisipasi aktif.
Teknologi dan kebijakan pemerintah juga memegang peranan penting dalam solusi masalah sampah. Penerapan teknologi daur ulang yang canggih dan sistem pengolahan sampah berbasis energi harus dilakukan secara konsisten.
Selain itu, kebijakan yang mendukung pengurangan penggunaan plastik dan mendorong daur ulang perlu diberlakukan dengan tegas untuk menciptakan insentif bagi industri dan masyarakat dalam memperbaiki proses pengelolaan sampah.
Namun, di tengah upaya-upaya ini, budaya membuang sampah sembarangan masih menjadi masalah utama di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan yang semakin parah.
Menjawab tantangan ini, Ikmal Yaqinaka Ashro Panatagama, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP), berinisiatif menjalin kerjasama dengan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) serta petugas kebersihan di area Waduk Tirtomarto Delingan, Karanganyar. Kerjasama ini bertujuan untuk membersihkan area waduk yang selama ini dikenal sangat kotor akibat penumpukan sampah.
Dalam pelaksanaan pembersihan waduk tersebut, tim menghadapi beberapa tantangan signifikan. Salah satunya adalah volume sampah yang sangat besar, membuat proses pembersihan menjadi sangat menantang. Selain itu, panas matahari yang terik juga menambah kesulitan bagi tim yang bekerja di lapangan.
“Tantangan terbesar adalah jumlah sampah yang sangat banyak, tetapi dengan kerja keras dan semangat tim, kami berhasil mengatasinya,” ungkap Ikmal Yaqinaka Ashro Panatagama.
Pengelolaan sampah yang kurang efektif di daerah tersebut juga mempengaruhi efisiensi pembersihan. Namun, dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa, petugas kebersihan, dan masyarakat setempat, diharapkan Waduk Tirtomarto Delingan dapat menjadi lebih bersih dan lingkungan sekitarnya dapat diperbaiki.
Ikmal menambahkan, “Kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat setempat sangat penting dalam menciptakan perubahan positif. Kami berharap langkah ini tidak hanya membersihkan area waduk, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.”
Upaya ini merupakan bagian dari pendekatan yang lebih besar untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia secara komprehensif. Ini melibatkan kombinasi peningkatan sistem pengelolaan sampah, keterlibatan aktif masyarakat, serta penerapan inovasi teknologi dan kebijakan yang efektif untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan menyeluruh. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup bagi semua pihak yang terlibat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.