Mengangkat Tradisi, Murid TK PKK 8 dan KB Al-Alif Desa Dayurejo Arak Ancak ke Balai Desa

Foto bersama murid TK PKK 8 dan KB Al-alif Desa Dayurejo arak-arakan ancak ke Balai Desa sebagai implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Sekolah Penggerak.. (doc. KIM INDROKILO)
Foto bersama murid TK PKK 8 dan KB Al-alif Desa Dayurejo arak-arakan ancak ke Balai Desa sebagai implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Sekolah Penggerak.. (doc. KIM INDROKILO)

Krajan.id – Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, menjadi saksi kegiatan yang membangkitkan semangat budaya lokal pada Sabtu, (8/6/2024). Dalam rangka implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Sekolah Penggerak, siswa-siswi dari TK PKK 8 dan KB Al-alif melaksanakan arak-arakan ancak, sebuah tradisi khas desa yang biasanya dilakukan dalam acara Selamatan Desa.

Puluhan anak didik, yang berada di bawah asuhan Bu Sulin, mengenakan kostum adat Jawa dan penuh semangat mengarak ancak dari halaman TK PKK 8 menuju Balai Desa Dayurejo. Kegiatan ini bukan hanya pameran karya seni namun juga sebagai cara untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Dayurejo, Bapak Wahono SPW, bersama Ketua Penggerak TP PKK, Ibu Suparti, yang kebetulan sedang melaksanakan kegiatan Posyandu di Balai Desa, turut menyambut rombongan arak-arakan tersebut. Dalam sambutannya, Bapak Wahono mengucapkan terima kasih kepada para guru dan orang tua yang telah berperan aktif dalam menanamkan kesadaran dan pemahaman tentang tradisi dan budaya lokal kepada anak-anak.

“Kegiatan ini sangat patut diapresiasi. Terima kasih kepada para guru dan orang tua yang telah melibatkan anak-anak dalam pembuatan serta pengenalan tradisi Dayurejo melalui kegiatan P5 ini,” ujar Bapak Wahono.

Senada dengan itu, Ibu Suparti menekankan pentingnya pendidikan lingkungan dan budaya bagi anak-anak usia dini. Menurutnya, “Pembelajaran tentang lingkungan sekitar dan tradisi lokal akan membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan memiliki cita-cita tinggi.”

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Desa Kapuran: Merajut Jalinan Ekonomi dan Kemandirian

Harapan besar tertanam pada generasi muda Dayurejo untuk terus melestarikan tradisi dan budaya lokal, menjadikannya bagian integral dari perkembangan karakter mereka. Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang sejarah dan budaya, tetapi juga membangun rasa bangga dan cinta terhadap warisan leluhur mereka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *