Krajan.id – Pulau Botiong, sebuah permata tersembunyi di Dusun Pulau Belimbing II, Desa Kuok, Kabupaten Kampar, kini mendapatkan perhatian serius dari mahasiswa Universitas Riau (UNRI) yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) MBKM 2024.
Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Muhd Arief Alhusaini, S.T., M.T., kelompok mahasiswa yang terdiri dari M. Habiburrahman L, Lili Erfina, Tsabitha Angraeni, Fitrah Hijratul Pahlepi, Siti Azzahra, Haliza Nandieny Kesumah, Shavira Magdhaleni, Dea Amanda, Nanda Lidya Angelyn, dan Adrian Mahendra, berfokus pada perancangan masterplan kawasan wisata dengan pendekatan wisata alam dan budaya.
Pulau Botiong memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata. Namun, saat ini, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah banyaknya sampah anorganik, khususnya plastik, yang tersebar di sepanjang tepian air kawasan wisata. Oleh karena itu, mahasiswa memastikan kebersihan kawasan sebagai langkah awal sebelum memulai perancangan masterplan.
Dalam siaran pers yang disampaikan oleh Lili Erfina dan Tsabitha Angraeni, dijelaskan bahwa, “Program ini tidak hanya bertujuan untuk merancang masterplan, tetapi juga untuk mewujudkan desa yang terencana, berkelanjutan, dan berdaya saing melalui peran aktif mahasiswa arsitektur.”
Metode yang digunakan dalam perancangan masterplan ini mencakup beberapa tahap penting. Tahap pertama adalah analisis kawasan yang melibatkan pemetaan potensi dan masalah di lokasi, termasuk identifikasi area yang dipenuhi sampah. Data akurat mengenai tata letak dan luas area diperoleh melalui pengukuran eksisting kawasan.
Tahap selanjutnya adalah wawancara dan sosialisasi program kerja dengan perangkat dusun, pemuka masyarakat, dan masyarakat setempat. Wawancara ini berfokus pada aspek budaya dan adat istiadat setempat, sehingga konsep perancangan yang dihasilkan dapat relevan dan aplikatif.
Pak Akmal selaku BPD Pulau Belimbing 2 juga berharap mahasiswa Kukerta MBKM UNRI dapat membantu pembagian zona yang saat ini masih campur aduk.
“Pada pulau botiong yg sekarang, zoning masih campur aduk. Diharapkan rekan mahasiswa membantu dapat pembagian zona. Rekan mahasiswa bisa membantu membuat hal menarik yang bisa mengundang pengunjung dengan menghidupkan budaya yang telah hilang agar bisa menjadi memorial,” tuturnya, Senin (15/7/2024).
Dengan bimbingan dosen, mahasiswa menyusun konsep perancangan kawasan wisata Pulau Botiong dengan pendekatan wisata alam dan budaya. “Proses ini kemudian divisualisasikan melalui pembuatan model 3D dan animasi, serta penyusunan rencana investasi untuk kawasan wisata tersebut,” jelasnya, Minggu (4/8/2024).
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNAND Bangkitkan Semangat Anti-Korupsi dan Kepemimpinan di SMP Negeri 2 Akabiluru
Hasil dari program ini adalah rancangan perencanaan kawasan wisata alam Pulau Botiong yang dilengkapi dengan fasilitas karya mahasiswa, seperti tong sampah dari drum bekas. Konsep ini tidak hanya mencerminkan keberlanjutan, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal seperti keramba ikan.
“Diharapkan, rancangan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Pulau Botiong sebagai destinasi wisata yang terencana, berkelanjutan, dan berdaya saing,” harapnya.
Dengan keterlibatan aktif mahasiswa arsitektur UNRI, Pulau Botiong siap menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kampar.
Melalui pembersihan area, analisis kawasan, wawancara, pembuatan model 3D, dan perencanaan investasi, program Kukerta MBKM 2024 ini berhasil mengoptimalkan potensi wisata Pulau Botiong. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi pengembangan pariwisata di daerah lain.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.