Krajan.id – Bank sampah, sebagai salah satu inisiatif pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, kini semakin populer di Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada pengurangan volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Di berbagai daerah, bank sampah telah berhasil menjadi solusi efektif untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warga.
Salah satu inovasi terbaru dalam penerapan bank sampah dilakukan oleh mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP ) pada tahun 2024 di Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Sragen. Program kerja (proker) yang mereka gagas tidak hanya sekadar mendirikan bank sampah, tetapi juga mengintegrasikannya dengan kegiatan posyandu yang rutin dilaksanakan di desa tersebut.
Posyandu, sebagai tempat berkumpulnya ibu-ibu dan anak-anak setiap bulannya, dipandang sebagai lokasi yang strategis untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah.
“Program ini kami rancang agar lebih dekat dengan keseharian warga, terutama ibu-ibu yang datang ke posyandu. Dengan adanya bank sampah di posyandu, kami berharap warga semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang mereka bawa,” ujar Tim II KKN Undip Tahun 2024 Desa Sumberejo.
Pelaksanaan program ini dimulai dengan sosialisasi yang diadakan pada Jumat (26/7/2024) di Kantor Desa Sumberejo. Sosialisasi ini dihadiri oleh para kader kesehatan dari Posyandu Kenanga dan Posyandu Melati, dua posyandu yang berada di Kebayanan 2 Desa Sumberejo. Dalam kegiatan ini, para kader diberikan pemahaman mendalam mengenai konsep bank sampah, termasuk bagaimana cara memilah sampah yang bisa ditukarkan dengan sejumlah uang.
“Kami sangat senang dengan antusiasme para kader dalam mengikuti sosialisasi ini. Mereka begitu aktif bertanya dan berdiskusi tentang bagaimana bank sampah ini bisa diterapkan di lingkungan mereka. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sudah mulai tumbuh di kalangan masyarakat,” lanjut Tim II KKN Undip Tahun 2024 Desa Sumberejo.
Jenis-jenis sampah yang dapat disetorkan ke bank sampah ini meliputi plastik, kertas, botol kaca, dan kardus. Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan dan disetorkan ke pengepul sampah yang ada di Desa Sumberejo. Setelah proses sosialisasi selesai, bank sampah mulai resmi diterapkan di Posyandu Kenanga pada (9/8/2024). Setiap kali warga datang ke posyandu untuk memeriksakan kesehatan anak mereka, mereka juga didorong untuk membawa sampah rumah tangga yang sudah dipilah.
Proses penerimaan sampah di posyandu ini cukup sederhana namun efektif. Sampah yang dibawa oleh warga dipilah berdasarkan jenisnya oleh mahasiswa KKN. Setelah dipilah, sampah tersebut ditimbang dan dicatat dalam buku tabungan khusus. Nilai dari sampah tersebut kemudian akan ditukarkan dengan uang oleh pengepul sampah, yang nantinya bisa digunakan oleh warga untuk keperluan sehari-hari.
Tidak hanya di Posyandu Kenanga, penerapan bank sampah juga dilakukan di Posyandu Melati pada tanggal (13/8/2024). Proses di posyandu ini mengikuti alur yang sama seperti di Posyandu Kenanga, dengan hasil yang juga positif. Antusiasme warga yang tinggi terhadap program ini terlihat dari jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan.
Menurut Tim II KKN Undip Tahun 2024 Desa Sumberejo, keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, terutama para kader kesehatan yang berperan penting dalam mensosialisasikan program ini kepada warga lainnya.
“Kami berharap bank sampah ini dapat terus berjalan meskipun masa KKN kami telah selesai. Ini adalah langkah awal menuju desa yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tambahnya.
Inovasi bank sampah di Desa Sumberejo ini membuktikan bahwa inisiatif lokal dapat memberikan dampak besar dalam upaya pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Inovasi Hijau: Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Tote bag Ramah Lingkungan dengan Teknik Eco printing
Dengan menggabungkan konsep bank sampah dengan kegiatan posyandu, mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya berhasil mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan mereka. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di Indonesia.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.