Merdeka Menanam di Lahan Konservasi: Kolaborasi PPK Ormawa BEM KM UGM dan Masyarakat Donoharjo Kembangkan Desa Agrofarmasi

Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto, saat mengunjungi lahan TOGA di Dusun Banteran. (doc. Tim PPK Ormawa BEM KM UGM)
Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto, saat mengunjungi lahan TOGA di Dusun Banteran. (doc. Tim PPK Ormawa BEM KM UGM)

Krajan.id – HUT ke-79 Republik Indonesia dirayakan dengan beragam kegiatan, salah satunya adalah inisiatif dari tim PPK Ormawa BEM KM UGM. Tim ini, mengusung tema konservasi TOGA, bekerja sama dengan masyarakat Dusun Banteran, Kalurahan Donoharjo, untuk mengembangkan lahan konservasi sebagai simbol kemerdekaan menurut versi mereka, (18/8/2024).

Selain meresmikan Lembaga Konservasi TOGA, Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto, juga mengunjungi lahan tersebut dan berkeliling pekarangan warga Dusun Banteran. Warga Dusun Banteran telah lama membudidayakan tanaman obat-obatan seperti jahe, kunyit, kencur, serai, dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Rofiq menyatakan bahwa Kalurahan Donoharjo memiliki potensi besar untuk menjadi kampung herbal. “Saya mengapresiasi teman-teman dari PPK Ormawa BEM KM UGM dan penggiat Desa Wisata Tanjung yang dapat mengembangkan desa ini menjadi Kampung Herbal di Kabupaten Sleman,” ujarnya.

Terdapat dua lahan yang dijadikan tempat konservasi TOGA, yaitu lahan pertama di kawasan RT 1 dan lahan kedua di kawasan RT 4 Dusun Banteran. Kedua lahan ini sudah ditanami tanaman obat sejak sebelumnya.

Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto, saat mengunjungi lahan TOGA di Dusun Banteran. (doc. Tim PPK Ormawa BEM KM UGM)
Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto, saat mengunjungi lahan TOGA di Dusun Banteran. (doc. Tim PPK Ormawa BEM KM UGM)

Menurut Fathul Ulum, salah satu anggota BEM KM UGM, program penataan lahan dari PPK Ormawa UGM diharapkan dapat mempermudah perawatan tanaman obat.

“Penataan lahan ini berguna agar kita tahu jumlah jenis TOGA yang ditanam. Selain itu, penataan ini juga mempermudah perawatan, karena setiap jenis TOGA membutuhkan perawatan yang berbeda,” jelasnya.

Baca Juga: Gerakan “CERIA”: Mahasiswi KKN TIM II UNDIP 2024 Ajak Remaja Cegah Anemia dengan Rutin Konsumsi “Pil Cantik” sebagai Upaya Pencegahan Dini Stunting di Giriwono

Menambahkan pernyataan Ulum, Besta, salah satu anggota tim PPK Ormawa BEM KM UGM, menyampaikan bahwa penataan lahan juga menjadi faktor penting dalam kelancaran program Lembaga Konservasi TOGA. Hal ini penting sebagai persiapan proses pembudidayaan.

“Program ini juga untuk mempersiapkan proses pembudidayaan tanaman obat dalam jangka panjang,” pungkas Besta.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *