Kenali Pre Eklampsia, Waspadai Sejak Dini ! Mahasiswi KKN TIM II UNDIP 2024 Edukasi dan Dampingi “Ibu Hamil dan Kader Kesehatan” sebagai Upaya Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di Giriwono

Skrining Hipertensi pada Ibu Hamil. (doc. Pribadi)
Skrining Hipertensi pada Ibu Hamil. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024, Jiany Karina Rizky dari program studi Kesehatan Masyarakat, telah melaksanakan program kerja monodisiplin dengan menyelenggarakan edukasi dan pendampingan mengenai preeklampsia (hipertensi pada kehamilan).

Kegiatan ini ditujukan kepada ibu hamil dan kader kesehatan dalam pertemuan kelas ibu hamil di Kelurahan Giriwono, yang berlangsung di Balai Pertemuan Lingkungan Pucangwolu, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, pada Sabtu (27/7/2024). Program ini sangat penting bagi ibu hamil agar mereka dapat menjalani proses kehamilan dengan sehat, lancar, dan selamat.

Bacaan Lainnya

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sering dijadikan sebagai indikator keberhasilan sektor kesehatan, karena mencerminkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Berdasarkan penuturan bidan desa setempat, masih minimnya pengetahuan dan pendampingan terhadap ibu hamil dan kader kesehatan di Kelurahan Giriwono terkait pentingnya deteksi dini tanda bahaya kehamilan seperti preeklampsia, meningkatkan risiko ibu mengalami kehamilan berisiko tinggi.

Preeklampsia adalah kondisi serius yang sering terjadi pada ibu hamil dan menjadi perhatian berbagai pihak, karena merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, menurunkan AKI menjadi salah satu target utama dalam bidang kesehatan nasional, dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan preeklampsia.

Penayangan Video Edukasi Pre-Eklampsia dan Gerakan untuk Mengurangi Low Backpain pada Ibu Hamil. (doc. Pribadi)
Penayangan Video Edukasi Pre-Eklampsia dan Gerakan untuk Mengurangi Low Backpain pada Ibu Hamil. (doc. Pribadi)

Rangkaian kegiatan dalam program ini meliputi skrining hipertensi pada ibu hamil, pemaparan materi dalam bentuk presentasi powerpoint dan video edukasi tentang preeklampsia, pendampingan serta praktek gerakan untuk mengurangi Low Back Pain (LBP) pada ibu hamil.

Selain itu, program ini juga mencakup penerapan tips manajemen stres selama masa kehamilan, melalui pelatihan teknik relaksasi dengan metode hipnotis lima jari, serta sesi diskusi tanya jawab yang diakhiri dengan sesi foto bersama dan pembagian leaflet.

Jiany Karina Rizky, sebagai penginisiasi program, menyampaikan materi secara runtut kepada ibu hamil dan kader kesehatan, mulai dari pengertian, faktor risiko, tanda dan gejala, hingga pentingnya mengenal preeklampsia dan cara mencegah hipertensi pada ibu hamil.

Preeklampsia (hipertensi pada kehamilan) merupakan kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ yang biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.

Preeklampsia merupakan hipertensi awitan baru (≥140/90 mmHg, setidaknya dua kali, selang waktu 6 jam tanpa adanya hipertensi kronis) dan proteinuria (300 mg dalam 24 jam pada wanita tanpa proteinuria sebelumnya) yang dimulai setelah usia kehamilan 20 minggu.

Preeklampsia merupakan kondisi serius yang dapat berbahaya bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan benar.

Kader kesehatan memiliki peran penting dalam pencegahan preeklampsia pada ibu hamil. Dengan pengetahuan yang memadai, kader dapat memberikan edukasi, mendeteksi dini tanda-tanda preeklampsia, serta merujuk ibu hamil ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.

Preeklampsia juga berdampak pada kesehatan janin yang sedang berkembang. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, yang merupakan salah satu faktor risiko stunting. Bayi yang lahir prematur sering kali memiliki berat badan lahir rendah dan menghadapi berbagai tantangan dalam tumbuh kembangnya.

Oleh karena itu, pencegahan preeklampsia pada ibu hamil secara langsung berkontribusi pada pencegahan stunting pada anak. Melalui edukasi dan dukungan nutrisi yang tepat, kesehatan ibu dan anak dapat ditingkatkan secara keseluruhan. Program ini menunjukkan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani isu kesehatan, mulai dari masa kehamilan hingga balita.

Selama acara berlangsung, seluruh peserta menyimak dengan serius materi yang disampaikan dan aktif bertanya mengenai kondisi yang mereka hadapi. Terdapat sesi berbagi pengalaman dan pendampingan oleh bidan desa yang turut hadir dalam kelas ibu hamil ini.

Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, dengan pengetahuan mengenai preeklampsia yang menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi kehamilan. Acara ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat selama kehamilan.

Foto bersama dengan para peserta Kelas Ibu Hamil Kelurahan Giriwono, Kader Kesehatan, dan Bidan Desa. (doc. Pribadi)
Foto bersama dengan para peserta Kelas Ibu Hamil Kelurahan Giriwono, Kader Kesehatan, dan Bidan Desa. (doc. Pribadi)

Sebagai bentuk upaya berkelanjutan, mahasiswi KKN juga mendistribusikan materi edukasi dalam bentuk leaflet yang berisi informasi penting terkait preeklampsia, gerakan untuk mengurangi Low Back Pain (LBP) pada ibu hamil, serta metode relaksasi/tips manajemen stress pada masa kehamilan.

“Materi yang disampaikan oleh mbak mahasiswi ini menarik dan dapat menambah wawasan kami untuk menjalani proses kehamilan dengan lancar dan menyenangkan”, ujar salah satu ibu hamil di Kelurahan Giriwono.

Baca Juga: Gerakan “CERIA”: Mahasiswi KKN TIM II UNDIP 2024 Ajak Remaja Cegah Anemia dengan Rutin Konsumsi “Pil Cantik” sebagai Upaya Pencegahan Dini Stunting di Giriwono

Selain itu, Ibu Avi selaku bidan desa setempat mengatakan, “Saya merasa senang dan mengapresiasi atas keterlibatan mbak mahasiswi dalam pertemuan kelas ibu hamil pada kesempatan ini. Adapun hasil pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil tidak menunjukkan adanya ibu hamil yang mengalami hipertensi, akan tetapi cenderung banyak yang mengalami tekanan darah rendah. Hal ini tetap harus menjadi perhatian serius dan menambah kewaspadaan ibu hamil. Ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan mencukup kebutuhan gizinya selama proses kehamilan.”

Selain itu, Ibu Diah selaku petugas UPTD Puskesmas Wonogiri II menuturkan bahwa, “Saya harap program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi ibu hamil, tetapi juga membekali masyarakat dengan pengalaman berharga dalam bidang kesehatan masyarakat. Program ini merupakan contoh nyata dari upaya kolaboratif dalam pencegahan preeklampsia dan stunting yang mana saling berkaitan. Dengan terus melanjutkan dan mengembangkan program-program semacam ini, diharapkan dapat mendorong penurunan AKI, AKB, dan stunting sehingga tercapai generasi yang lebih sehat dan cerdas pada masa mendatang.”

Baca Juga: Merdeka Menanam di Lahan Konservasi: Kolaborasi PPK Ormawa BEM KM UGM dan Masyarakat Donoharjo Kembangkan Desa Agrofarmasi

Sementara itu, Jiany selaku mahasiswi KKN mengungkapkan, “Materi yang saya bawakan diharapkan dapat membantu ibu hamil dan kader kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap preeklampsia.”

Mahasiswi dari program studi Kesehatan Masyarakat, UNDIP itu, juga manambahkan, “Saya berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat membantu ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan dengan sehat, lancar, selamat, dan menyenangkan, serta dapat turut membantu meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak secara berkelanjutan.”

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *