Optimalkan Lahan Pertanian di Sobokerto, Kelompok 39 KKN UNS Adakan Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Lubang Biopori

Proses pembuatan lubang biopori oleh mahasiswa Kelompok KKN UNS 39 di Desa Sobokerto. (doc. Kelompok KKN UNS 39)
Proses pembuatan lubang biopori oleh mahasiswa Kelompok KKN UNS 39 di Desa Sobokerto. (doc. Kelompok KKN UNS 39)

Desa Sobokerto, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 39 sukses mengadakan sosialisasi program kerja dan praktik pembuatan lubang biopori di Dukuh Timorejo, Sobokerto, (29/7/2024).

Acara ini diikuti oleh 10 warga setempat yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas lahan melalui pengelolaan air dan tanah yang lebih efektif.

Bacaan Lainnya

Sosialisasi berlangsung di Mushola Al-Amin, sementara praktik pembuatan lubang biopori dilaksanakan di empat lahan pertanian warga yang telah dipilih. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat petani memaksimalkan hasil pertanian melalui penerapan teknologi biopori, yang dikenal sebagai solusi sederhana namun efektif dalam mengelola drainase lahan, meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi risiko banjir dan genangan air.

Ebenhaezer Candela Kristiawan Putra, mahasiswa Teknik Mesin yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani.

“Kami ingin masyarakat, terutama petani di Timorejo, merasakan langsung manfaat teknologi biopori dalam memaksimalkan produktivitas lahan mereka,” ungkap Ebenhaezer. “Dengan biopori, lahan akan lebih optimal dalam menyerap air, dan hal ini sangat penting terutama saat musim penghujan.”

Acara dimulai dengan sosialisasi yang membahas konsep dan manfaat lubang biopori dalam konteks pertanian. Peserta mendapatkan pemahaman tentang pentingnya teknologi ini untuk memperbaiki daya resap air tanah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas lahan.

Baca Juga: Gandeng DLH Karanganyar, Mahasiswa KKN UNS Tingkatkan Kesadaran Warga Desa Anggrasmanis Terhadap Perubahan Iklim

Selanjutnya, warga diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan lubang biopori di lahan pertanian dengan kedalaman 50 cm dan diameter 10 cm. Lubang tersebut diisi dengan sampah organik, yang nantinya akan terurai dan membentuk pori-pori di tanah.

Melalui program ini, para petani diharapkan mampu mengelola sumber daya air dan tanah dengan lebih baik, sehingga lahan pertanian mereka menjadi lebih subur dan produktif.

“Harapannya, teknologi ini bisa terus diterapkan dan memberikan dampak jangka panjang bagi kemajuan pertanian di Timorejo,” tambah Ebenhaezer.

Baca Juga: Lindungi Diri dan Keluarga: Kelompok 39 KKN UNS Gelar Sosialisasi Bahaya Rokok Ilegal dan Narkoba

Dengan program yang berfokus pada solusi pertanian berkelanjutan ini, Kelompok KKN 39 UNS berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan sektor pertanian di wilayah tersebut.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *