Peduli Lingkungan: Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM Bersama Masyarakat Kelola Limbah Peternakan Babi di Kalurahan Banjarasri, Kulon Progo

Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Peternakan Babi bersama dengan masyarakat Kalurahan Banjarasri. (doc. Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM)
Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Peternakan Babi bersama dengan masyarakat Kalurahan Banjarasri. (doc. Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM)

Krajan.id – Tim PPK Ormawa GAMAPI Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan dengan berkolaborasi bersama masyarakat Kalurahan Banjarasri, Kulon Progo. Mereka melaksanakan proyek pengelolaan limbah peternakan babi melalui penerapan konsep smart farming di tingkat lokal.

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan, proyek ini menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendukung sistem bank kompos yang dirancang guna mengolah limbah peternakan babi menjadi kompos yang bermanfaat bagi pertanian.

Bacaan Lainnya

Dengan IoT, perangkat sensor dipasang untuk memantau kondisi kompos secara real-time, seperti suhu, kadar NPK, dan amonia. Hal ini memungkinkan proses pengolahan limbah menjadi lebih efisien dan akurat.

Bank kompos berperan penting dalam proyek ini sebagai wadah pengolahan limbah peternakan babi menjadi pupuk kompos. Teknologi IoT membantu mengawasi berbagai parameter penting secara otomatis, sehingga proses pengomposan dapat dioptimalkan.

Proses uji coba Teknologi Sensoring dan Monitoring pada limbah peternakan babi. (doc. Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM)
Proses uji coba Teknologi Sensoring dan Monitoring pada limbah peternakan babi. (doc. Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM)

Selain itu, penggunaan effective microorganism 4 turut mempercepat proses penguraian limbah, menjadikan pengelolaan limbah lebih cepat dan mudah.

Ketua tim PPK Ormawa GAMAPI UGM, Al Haqi, menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pengelolaan limbah, tetapi juga bertujuan mendukung pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan di Kalurahan Banjarasri.

“Dengan penerapan teknologi ini, kami berharap dapat mengurangi dampak negatif limbah peternakan terhadap lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Inovasi Kelompok 301 KKN UNS di Jatirejo, Ubah Urine Kambing Jadi POC

Respon positif datang dari masyarakat setempat. Mereka merasa terbantu dengan teknologi baru ini, yang memungkinkan pengelolaan limbah babi dilakukan secara lebih ramah lingkungan dan produktif.

Hasil uji coba Teknologi Sensoring dan Monitoring pada limbah peternakan babi. (doc. Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM)
Hasil uji coba Teknologi Sensoring dan Monitoring pada limbah peternakan babi. (doc. Tim PPK Ormawa GAMAPI UGM)

Salah satu peternak babi di Kalurahan Banjarasri menyatakan, “Saya sangat senang dan terbantu dengan adanya kegiatan ini sehingga kami tidak kebingungan harus bagaimana dalam mengelola limbah babi ini.”

Baca Juga: Sekretaris DP3 Kabupaten Sleman Resmikan Lembaga Konservasi TOGA di Dusun Banteran, Kalurahan Donoharjo yang Digelar oleh PPK Ormawa BEM KM UGM

Keberhasilan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain, mendorong pengembangan konsep smart farming di Indonesia. Dengan dukungan teknologi mutakhir dan partisipasi masyarakat, pengelolaan limbah peternakan babi di Kalurahan Banjarasri bisa menjadi model pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan efektif.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *