Krajan.id – Tingginya harga pupuk kimia yang terus meroket menjadi keluhan utama warga Desa Jatirejo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Menanggapi situasi ini, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kelompok 301 KKN UNS Periode Juli-Agustus 2024, di bawah bimbingan Bapak Achmad Ridwan Ariyantoro S.T.P., M.Sc., Ph.D., mengambil inisiatif untuk membantu masyarakat dengan mengadakan program pembuatan pupuk organik cair (POC) dari urine kambing.
Program ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal serta memanfaatkan limbah organik yang melimpah di desa tersebut. Melalui sosialisasi dan pelatihan, mahasiswa UNS berupaya mengedukasi warga tentang teknik pembuatan POC yang mudah dan efektif.
Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan tetapi juga membantu mengurangi beban biaya produksi bagi petani Desa Jatirejo.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Sabtu (27/7/2024), di Balai Desa Jatirejo. Acara dimulai dengan sambutan dari ketua kelompok, Rizal Rizqi Ramadhan, yang menjelaskan tujuan diadakannya pelatihan POC dari urine kambing.
Kemudian, sambutan dilanjutkan oleh Kepala Desa Jatirejo, Bapak Sutarno, yang mengucapkan terima kasih atas inisiatif mahasiswa UNS dan berharap agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan oleh para petani dan perangkat desa yang hadir.
Fatih, penanggung jawab praktek pembuatan POC, menjelaskan bahwa bahan-bahan utama seperti urine kambing sebagai sumber nitrogen, ditambah dengan EM4 dan tetes tebu untuk mendukung pertumbuhan bakteri, mudah ditemukan oleh masyarakat setempat.
“Kami berharap pembuatan POC ini dapat dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat Jatirejo,” ujar Fatih.
Kepala Desa Jatirejo, Bapak Sutarno, mengungkapkan harapannya atas pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari urin kambing yang diberikan oleh mahasiswa UNS.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan solusi jangka panjang bagi para petani dalam mengatasi tingginya harga pupuk kimia, sekaligus memanfaatkan sumber daya lokal yang selama ini kurang dimanfaatkan,” ujar Bapak Sutarno.
Sementara itu, para petani yang mengikuti pelatihan menyambut baik inisiatif ini. “Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, produktivitas pertanian kami bisa meningkat dan biaya produksi bisa ditekan,” ungkap Pak Wiyanto, salah satu petani setempat.
Rizal, Ketua Kelompok KKN 301, menegaskan harapannya agar kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.