Definisi Perilaku Biaya
Perilaku biaya atau cost behavior adalah hubungan antara total biaya dengan perubahan volume aktivitas dalam suatu perusahaan. Perubahan dalam perilaku biaya terjadi akibat adanya variasi dalam aktivitas bisnis.
Analisis perilaku biaya memberikan masukan penting bagi manajemen, khususnya dalam estimasi biaya produksi. Proses analisis ini sangat krusial bagi perusahaan agar dapat menghindari risiko yang terkait dengan pengelolaan biaya.
Analisis perilaku biaya digunakan untuk memprediksi biaya masa depan, menentukan skema biaya serta pendapatan, dan melakukan analisis sensitivitas. Dengan memahami perilaku biaya, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih efektif dalam pengelolaan sumber daya dan perencanaan strategis perusahaan.
Jenis-Jenis Perilaku Biaya
Agar analisis perilaku biaya dapat dilakukan secara akurat, setiap elemen biaya harus diidentifikasi ke dalam tiga kategori utama: biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan biaya campuran (mixed cost).
- Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah jenis biaya yang jumlahnya tidak berubah dalam rentang aktivitas tertentu. Biaya ini tetap konstan meskipun volume aktivitas bertambah atau berkurang. Contoh biaya tetap meliputi biaya sewa, gaji karyawan tetap, dan biaya asuransi.
- Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya variabel adalah jenis biaya yang jumlahnya berubah seiring dengan perubahan volume aktivitas. Biaya ini meningkat sejalan dengan kenaikan aktivitas dan menurun seiring dengan penurunan aktivitas. Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan.
- Biaya Campuran (Mixed Cost) Biaya campuran adalah kombinasi dari biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya campuran berubah seiring perubahan volume aktivitas, tetapi sebagian komponennya tetap konstan. Contoh biaya campuran meliputi biaya pemeliharaan aset, tagihan listrik, dan biaya tenaga kerja tak langsung.
Metode Perilaku Biaya
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan fungsi perilaku biaya. Berikut adalah tiga metode utama yang umum digunakan:
Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method) ) merupakan suatu metode dalam menghitung biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan dua titik yang berbeda yaitu titik tertinggi dan terendah dan periode yang dipilih tidak selalu menunjukkan jumlah biaya tertinggi atau terendah karena aktivitas dipandang sebagai pemicu biaya.
Rumus untuk menghitung besarnya biaya yaitu :
Fixed cost ditentukan dengan menghitung selisih biaya total dengan biaya variabel total
Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) merupakan metode yang memisahakan biaya menjadi tetap dan variabel dengan persamaan secara sistematis, dan memerlukan hubungan antara biaya dengan volume aktivitas. Penentuan perilaku biaya pada metode ini yaitu dengan menghitung total biaya tetap (a) dan total biaya variabel (b). Metode ini paling sering digunakan karena perhitungannya lebih teliti. Rumusnya yaitu
Jika dirumuskan maka formulasinya adalah
Metode Biaya Berjaga (Standby Cost Method) Metode biaya berjaga (standby cost method) merupakan biaya tetap yang diperoleh karena menghentikan biaya operasional sementara waktu. Biaya yang timbul selama keiatan perusahaan dihentikan disebut dengan biaya cadangan dan merupakan komponen biaya tetap. Contohnya, jika kita ingin mengetahui berapa beban listrik tetap, pemakaian listrik harus dihentikan selama satu bulan dan beban listrik yang dibayarkan pada waktu listrik tidak dipakai disebut biaya berjaga yang merupakan beban listrik tetap, sedangkan perbedaan perbedaan antara beban listrik yang dibayarkan saat dipakai dengan biaya berjaga adalah beban listrik variabel.
Pemahaman tentang perilaku biaya sangat penting bagi manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan strategis dan operasional. Dengan memahami definisi, jenis-jenis, dan metode analisis perilaku biaya, perusahaan dapat mengelola biaya dengan lebih efektif, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan keuntungan.