Pulihkan Lahan Pertanian, Mahasiswa KKN Unram Adakan Workshop Olah Limbah Peternakan Jadi Pupuk Organik

Foto bersama: Mahasiswa KKN berfoto bersama dengan pemateri dan peserta dalam kegiatan workshop pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik di Desa Pandan Duri (11/1/2024)
Foto bersama: Mahasiswa KKN berfoto bersama dengan pemateri dan peserta dalam kegiatan workshop pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik di Desa Pandan Duri (11/1/2024) (doc. pribadi)

Krajan.id – Industri pengelolaan pupuk organik memiliki prospek sangat baik ke depan guna memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi lahan pertanian.

Manfaat pengelolaan limbah peternakan menjadi pupuk organik adalah memperbaiki unsur tanah menjadi subur, mikroba dapat menguraikan bahan-bahan organik yang terkandung di dalam pupuk dan tanah, mengurangi kandungan racun yang terkandung dalam hasil panen pertanian, tanah menjadi gembur dan subur sehingga dapat menjadikan produksi tanaman meningkat.

Bacaan Lainnya

Mahasiswa KKN-PMD Universitas Mataram (Unram) Desa Pandan Duri, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, telah melaksanakan kegiatan workshop pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik (11/1/2024). Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.

Melihat potensi yang ada di Desa Pandan Duri, terdapat banyak limbah kotoran ternak yang dihasilkan namun belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh sebab itu pelaksanaan program KKN ini dapat memberikan pelatihan pengolahan pupuk organik dengan bahan dasar kotoran ternak. Kegiatan penyuluhan dan praktek pelatihan pengolahan limbah kotoran ternak sebagai usaha dalam peningkatan produksi tanaman.

“Tujuan kegiatan ini memberikan pelatihan dan praktek pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik sehingga dapat meningkatkan produksi petani,” tulis tim mahasiswa KKN-PMD Unram dalam keterangan yang diberikan (31/1/2024).

Hasil pengolahan limbah kotoran yang baik ini yang diharapkan dapat diaplikasikan oleh petani terhadap lahan pertanian untuk meningkatkan produksi tanaman.

Kegiatan yang bertempat di Desa Pandan Duri tersebut menghadirkan beberapa dosen Pertanian Unram sebagai pemateri diantaranya I Gusti Made Kusnarta, Padusung, dan Fahrudin.

I Gusti Made Kusnarta dalam kesempatan tersebut menyampaikan pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak solusi penanganan limbah di lingkungan. Limbah ternak yang banyak di kawasan sekitar peternakan membuat ketidaknyamanan masyarakat didalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, kotoran ternak yang hanya ditumpuk disatu tempat pada musim hujan akan terbawa air dan menyebar ke permukiman menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga rentan membuat perselisihan.

“Oleh karena itu, dengan pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik menjadi solusi bahkan peluang menambah penghasilan peternak sekitar,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Dosen Prodi Pertanian itu juga mengatakan, pupuk organik juga bisa dijadikan sebagai solusi atas kebutuhan pupuk anorganik semakin meningkat dan menurunkan kesuburan tanah. Penurunan kesuburan tanah bisa terjadi akibat penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang dan pengambilan jerami dari lahan pertanian.

Ia melanjutkan, penggunaan pestisida secara berlebihan dan jarangnya pemberian bahan organik (pupuk kandang, vermikompos, kompos, dan biochar) akan membuat tingkat kesuburan tanah terus menurun.

“Jika itu terjadi maka akan membuat hasil panen tidak maksimal. Oleh karena itu, pupuk organik menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah didalam melakukan kegiatan pertanian,” ujarnya.

Padusung selaku pemateri juga menambahkan, penggunaan pupuk organik dapat mengurangi biaya budidaya pertanian. Semakin mahalnya harga pupuk anorganik dan makin langkanya ketersediaan pupuk anorganik (Urea, TSP, KCL, dan PHONSKA) membuat biaya budidaya pertanian semakin membengkak.

“Namun jika kita mau membuat dan menggunakan pupuk organik ini bisa membantu petani dalam alternatif mengurangi penggunaan pupuk anorganik,” tutur dosen Pertanian Unram saat menyampaikan materi.

Disisi lain, pupuk organik juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Fahrudin dosen Pertanian Unram mengatakan dengan membuat pupuk organik, peternak dapat berpenghasilan tanpa perlu menunggu penjualan ternak dahulu.

“Nilai ekonomi pupuk organik itu tinggi. Selain itu, bahan pembuatan yang tidak mahal karena hanya perlu menyiapkan kapur pertanian, EM4, sekam dan kotoran ternak. Bahannya mudah didapatkan dan dapat berproduksi dalam jumlah besar,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *