Krajan.id – Pada (30/7/2024), Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Universitas Riau (UNRI) menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Balai Adat Desa Rantau Panjang Kiri, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Acara ini dihadiri oleh 30-40 orang, termasuk keluarga dengan anak balita, ibu hamil, dan masyarakat umum dari desa setempat.
Nailam Aliah, salah satu anggota tim KKN, menjelaskan bahwa topik stunting dipilih karena masalah ini masih menjadi perhatian utama di Indonesia.
“Stunting merupakan masalah kesehatan yang signifikan, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kami memilih topik ini karena tingginya prevalensi stunting di Indonesia dan kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterlibatan masyarakat dalam pencegahannya,” ujar Nailam.
Langkah-langkah perencanaan kegiatan ini dimulai dari identifikasi masalah hingga penyusunan materi sosialisasi.
“Kami melakukan riset, mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, dan mempersiapkan alat bantu presentasi serta materi edukasi. Koordinasi dengan pihak lokal juga sangat penting untuk memastikan kegiatan berjalan lancar,” tambah Riski Afnanda, selaku Ketua KKN MBKM UNRI.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini mencakup penyebab stunting, dampaknya terhadap anak, serta cara pencegahan dan perawatan nutrisi yang tepat.
“Kami melibatkan pihak Puskesmas setempat untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan bagi masyarakat,” jelas Despita Putri, anggota tim KKN lainnya.
Namun, penyelenggaraan kegiatan ini tidak tanpa tantangan. “Tantangan terbesar seringkali adalah kurangnya partisipasi atau kesulitan dalam menjangkau kelompok sasaran. Untuk mengatasi hal ini, kami melibatkan kepala desa setempat sehingga bisa mengarahkan warga untuk mengikuti kegiatan tersebut,” ungkap Riski.
Meskipun demikian, tanggapan dari masyarakat sangat positif. Beberapa peserta menunjukkan minat yang mendalam dan bertanya lebih lanjut tentang langkah-langkah pencegahan stunting. Nailam Aliah juga mencatat adanya perubahan positif dalam perilaku peserta.
“Kami melihat beberapa keluarga mulai menerapkan perubahan dalam pola makan dan kesehatan anak mereka setelah sosialisasi ini.”
Untuk menjaga kesinambungan dari sosialisasi ini, tim KKN bekerja sama dengan Posyandu dan pihak Puskesmas untuk memantau perkembangan lebih lanjut.
“Kami juga membentuk kelompok dukungan untuk ibu-ibu di desa ini agar mereka bisa saling berbagi informasi dan pengalaman,” tambah Despita.
Tim KKN berharap sosialisasi ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan anak secara umum dan penurunan angka stunting di Desa Rantau Panjang Kiri.
“Harapan kami adalah terjadi perubahan pola makan serta gaya hidup yang lebih sehat di masyarakat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak di desa ini,” tutup Nailam.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.