Upaya KKN 78 UNS Kembalikan Ketenaran UMKM Stagen, Penggerak Desa Luwang yang Kini Mulai Ditinggalkan

Foto Bersama: Mahasiswa KKN 78 UNS berfoto bersama dengan salah satu pemilik UMKM stagen di Desa Luwang. (doc. KKN 78 UNS)
Foto Bersama: Mahasiswa KKN 78 UNS berfoto bersama dengan salah satu pemilik UMKM stagen di Desa Luwang. (doc. KKN 78 UNS)

Krajan.id – Sebagai upaya dalam mengembalikan ketenaran dan tradisi UMKM stagen yang dulunya pernah menjadi salah satu penggerak Desa Luwang, Kelompok KKN 78 UNS lakukan beberapa langkah untuk mewujudkannya. Lantas apa itu UMKM stagen dan langkah apa saja yang dilakukan Kelompok KKN 78 UNS untuk mengembalikan ketenaran UMKM tersebut? Berikut hasil reportase kru Krajan.id.

Terletak di Desa Luwang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdasarkan press release yang diberikan (13/3/2024) terdapat UMKM yang aktif memproduksi kain stagen secara tradisional. Salah satunya ialah Mbah Suyatmi, seorang perajin tenun stagen tradisional yang telah bertahan lama dalam industri ini. Meskipun hanya tersisa beberapa orang saja yang masih aktif dalam industri ini, Desa Luwang tetap dijadikan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sebagai sentra kerajinan tangan tenun stagen.

Bacaan Lainnya

Kehadiran UMKM stagen di Desa Luwang, telah menjadi bagian dari upaya untuk mempertahankan warisan budaya dan industri lokal. Dukungan dari pemerintah daerah dalam mengangkat Desa Luwang sebagai sentra kerajinan tangan tenun stagen turut mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Mbah Suyatmi beserta para pelaku UMKM serupa di Desa Luwang merupakan bagian penting dari ekosistem UMKM di Jawa Tengah, yang tidak hanya menyediakan sumber penghasilan bagi masyarakat setempat, tetapi juga mempromosikan keberagaman budaya dan kreativitas dalam produksi tekstil tradisional.

UMKM ini menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal di Desa Luwang. Produksi stagen dari UMKM tersebut melibatkan proses tenun tradisional yang telah menjadi bagian dan warisan lokal di Jawa Tengah. Keterlibatan masyarakat dalam produksi stagen ini bisa menjadi upaya untuk mempertahankan tradisi tenun dan mempromosikan produk lokal di tingkat regional maupun nasional.

Ketenaran yang kian menurun membuat beberapa pengusaha stagen memilih untuk berhenti sehingga kini hanya tersisa beberapa pengusaha stagen saja.

“Kami lakukan kegiatan pendataan dan publikasi UMKM stagen yang bertujuan agar budaya tenun tangan stagen di Dukuh Blimbing ini bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas dengan harapan agar ketenaran UMKM tersebut nantinya makin naik dan kelestariannya tetap terjaga hingga masa yang akan datang,” tutur Syamsa Zul Fadhli Nurcahyo, mahasiswa KKN 78 UNS (14/3/2024) saat dihubungi melalui WhatsApp.

Lebih lanjut, mahasiswa Ilmu Komunikasi mengatakan kegiatan pendataan ini meliputi UMKM mana saja yang masih aktif, siapa pemiliknya, dan seberapa banyak karyawan yang masih bekerja sebagai penenun stagen.

“Sedangkan kegiatan publikasi sendiri dari kelompok kami dalam bentuk video dokumenter wawancara yang sekarang masih dalam proses editing. Selanjutnya video ini akan di unggah ke laman YouTube tujuannya agar masyarakat luas bisa kembali mengenal stagen yang mulai terlupakan. Secara tidak langsung bisa mengembalikan ketenaran dan tradisi UMKM stagen,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *